Ratusan Alsintan Diserahkan Kepada Para Petani di Kudus

Bupati Kudus Musthofa mengatakan, agar alsintan yang diserahkan kepada petani bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh dijual

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Rifqi Gozali
Penyerahan alsintan kepada petani oleh Pemkab Kudus. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Ratusan alat mesin pertanian (alsintan) diserahkan kepada para petani Kudus. Di antara alsintan yang diserahkan yaitu 10 unit traktor roda dua, pompa air berbagai ukuran 37 unit, rice transplanter 9 unit, corn shller 6 unit, hand sprayer 114 unit, dan Power Trasher Multiguna sebanyak tujuh unit.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan) Kudus, Catur Sulistiyanto mengatakan, alsintan tersebut diberikan kepada petani melalui Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk mengembangkan mekanisasi pertanian.

“Ada 171 unit alsintan yang diserahkan ke berbagai jenis ke petani yang tergabung dalam 87 poktan dan Gapoktan di sembilan kecamatan,” kata Catur, Kamis (7/6/2018).

“Total nominal Rp 1.598.475.300 yang berasal dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Tengah ,” ujarnya.

Sementara Bupati Kudus Musthofa mengatakan, agar alsintan yang diserahkan kepada petani bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh dijual.

“Jangan sampai alsintannya pindah tangan, apa lagi sampai dijual,” kata Musthofa.

Dia mengatakan, zaman yang sudah maju ini sudah semestinya para petani menggunakan teknologi dalam menggarap lahan. Pasalnya, bisa lebih efektif dan efisien. Lebih daei itu, sekarang mencari buruh tani semakin sulit.

“Nah, mesin pertanian menjadi solusi terbaik. Karena itu, kalau ada tetangga yang menjadi buruh pertanian diajak ngomong baik-baik. Saya yakin mereka juga akan paham ,” katanya.

Sunari, anggota Poktan Makmur Rahayu Desa Bae Kudus mengatakan, dia menerima alsintan berupa traktor roda dua. Alat tersebut akan digunakan untuk keberlangsungan anggota Poktan.

Sejauh ini, dalam mengolah lahan pihaknya bersama anggota Poktan lainnya memanfaatkan sapi untuk membajak. Adanya traktor, kata dia, dinilai bisa lebih meringankan petani yang tergabung dalam poktan.

“Selama ini mengolah lahan pakai sapi. Satu hari satu petak, kalau pakai traktor, satu hari bisa lima petak,” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved