Breaking News:

Dua Pelempar Kaca Kereta Api Angkutan Lebaran Ditangkap, Inilah Lengkapnya

Nahas bagi IR, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena pihak berwajib memutuskan untuk melanjutkan proses hukum terhadapnya.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUN JABAR/SITI FATIMAH
Kaca kereta retak setelah dilempar batu 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Masa mudik lebaran 2018 diwarnai insiden pelemparan benda keras terhadap angkutan kereta api.

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto mencatat, insiden pelemparan kereta selama masa angkutan lebaran 2018 sejauh ini bahkan terjadi sebanyak lima kali.

Tiga kasus pelemparan terjadi di jalur antara Purwokerto-Ngawi-Tegal, sedangkan dua lainnya di wilayah Cilacap.

Juru Bicara PT KAI Daop 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko mengatakan, lima pelemparan batu itu terjadi sebelum dan sesudah lebaran.

Pihak pengamanan PT KAI bahkan berhasil menangkap dua pelaku di antaranya, BS (14) dan IR (17).

BS diduga melempari Kereta Api Argo Wilis jurusan Surabaya-Bandung dengan batu. Sedangkan pelaku IR (17) melempar kereta Serayu jurusan Purwokerto-Pasar Senen menggunakan botol minuman keras.

BS masih beruntung karena dia hanya diminta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa.

Nahas bagi IR, dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena pihak berwajib memutuskan untuk melanjutkan proses hukum terhadapnya.

Sebab IR diduga bukan kali ini saja melempari kereta dengan benda keras.

Kepada petugas, IR mengaku telah tiga kali melempar kereta yang tengah melintas. Akibat perbuatannya, kaca pintu bordes ekonomi Kereta Api Serayu sampai pecah terkena benturan benda keras.

"Ada lima kejadian total. Gangguan perjalanan kereta api disamping karena pelemparan, juga karena penerobosan palang pintu oleh kendaraan yang tidak tertib," kata Ixfan Hendriwintoko.

Gangguan perjalanan kereta api, menurut Ixfan, bukan hanya oleh insiden pelemparan kereta dengan benda keras.

Penerobosan palang pintu di perlintasan sebidang oleh pengendara tidak tertib juga disebutnya membahayakan, baik bagi perjalanan kereta berikut penumpangnya, maupun pengendara yang menerobos.

Tetapi gangguan selama masa angkutan lebaran 2018 sejak 25 Mei lalu itu tidak sampai menimbulkan kecelakaan yang merenggut korban jiwa.

Puncak arus balik melalui perjalanan kereta terjadi Selasa (19/6), lalu. Saat itu, jumlah penumpang mencapai sekitar 24 ribu lebih orang.

Jumlah penumpang yang naik maupun turun di wilayah Daop 5 Purwokerto selama masa angkutan lebaran 2018 ini pun diperkirakan meningkat tiga persen dibanding tahun sebelumnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
  • Berita Populer
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved