Jemaah Haji
Kisah Penjual Oleh-oleh Haji Musiman Keliling Jawa Tengah
Kisah Penjual Oleh-oleh Haji Musiman Keliling Jawa Tengah. Mereka jualan sesuai jadwal manasik tiap daerah
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Berbagai perlengkapan ibadah bagi umat Islam terhampar di halaman Gedung Jam’iyyatul Hujjaj Kudus (JHK) Jalan Agil Kusumadya. Mulai dari tasbih, sajadah, celana bargo, sampai kurma tersedia di bawah tenda sederhana.
Semua itu disediakan penjual oleh-oleh haji musiman. Satu di antara penjualnya yakni Nur Salah. Dia sudah sejak Selasa (17/7/2018) kemarin menggelar dagangannya. Hari ini, Kamis (18/7/2018) merupakan hari terakhir. Selanjutnya dia akan pindah ke daerah lain untuk menggelar dagangannya.
Ya. Dia memang penjual oleh-oleh haji musiman. Di mana di situ berkumpul para calon jamaah haji, hampir dipastikan dia ada untuk menjajakan dagangannya. Penting baginya untuk menyesuaikan jadwal manasik tingkat kabupaten di setiap wilayah di Jawa Tengah.
“Saya menyediakan oleh-oleh haji. Meski belum berangkat, banyak calon haji yang membeli oleh-oleh terlebih dahulu,” kata Nur Salah saat ditemui.
Dari tiap menggelar lapak, kata dia, omzetnya cukup menjanjikan. Tahun ini jika dirata-rata, dia mampu meraup omzet mulai dari Rp 5 sampai Rp 8 juta. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, lebih menguntungkan tahun ini.
“Jika tahun lalu, omzet rata-rata per hari hanya sekitar Rp 4 sampai Rp 6 juta,” jelasnya.
Sebelum menjajakan dagangannya di Kudus, sebelumnya dia jualan di Kendal pada momen yang sama. Setelah dari Kudus, dia akan pindah ke Salatiga.
“Saya sesuaikan jadwal manasik. Habis dari Kudus nanti ke Salatiga. Saya bisa sampai dua bulan keliling sesuai dengan jadwal manasik di setiap daerah di Jawa Tengah, terutama Pantura dan sebagian Jawa Tengah selatan,” katanya.
Sementara penjual lainnya, Enny (42), laku keras barang dagangannya. Mulai dari perlengkapan , pernak-pernik haji, sampai makanan ringan dijual olehnya. Tidak lupa, barang yang biasa dijadikan oleh-oleh para jamaah haji setelah dari Tanah Suci pun dia menyediakan.
Per hari, omzet yang bisa didapat oleh Enny bisa sampai Rp 12 juta dari hasil penjualan dagangannya. Bahkan jika ada yang memesan, dia siap untuk melayani dan diantar ke rumah pemesan.
“Perlengkapan haji dan oleh-oleh pernak-pernik haji saya sediakan. Yang paling dicari kaus kaki, kaus celana bargo, ada juga yang mencari kerudung. Jika ada yang pesan, kami juga siap melayani kemudian diantar,” katanya.
Adanya penjual musiman itu membuat calon jamaah haji terbantu. Mereka tidak repot-repot meluangkan waktu untuk mencari keperluan yang dicarinya. Satu di antaranya yakni Tri Winarni. Dia sengaja melengkapi keperluan di tanah suci serta oleh-oleh saat pulang nanti sejak sebelum berangkat. Adanya penjual musiman membuatnya sangat terbantu.
“Sangat membantu. Kalau ada yang kurang, pun bisa langsung dicari di sini,” kata dia. (*)