Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jemaah Haji

Bus Pengantar Calhaj Brebes Terguling, Kemenag: Sebenarnya Kami sudah Melarang

Bus Pengantar Calhaj Brebes Terguling, Kemenag: Sebenarnya Kami sudah Melarang hal itu

Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: iswidodo

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNJATENG.COM, BREBES - Bus pengangkut rombongan pengantar jemaah calon haji asal Brebes mengalami kecelakaan di tol Semarang, Jumat (20/7/2018) malam kemarin.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Hanya saja, kebanyakan penumpang mengalami luka-luka.

Penumpang bus merupakan warga Desa Prapag Kidul, Kecamatan Losari, Brebes. Mereka baru saja mengantar mereka yang hendak naik haji.

Para penumpang hanya mengantar hingga Embarkasi Donohudan Boyolali setelah itu, mereka pulang. Pada saat perjalanan pulang, mereka mengalami insiden.

Kantor Kementerian Agama Brebes mengatakan bus pengantar tersebut memang tidak tercatat sebagai kendaraan pengantar haji resmi yang ditunjuk institusi tersebut.

"Kami sebenarnya melarang pengantar calon haji mengantar sampai ke Emberkasi Donohudan," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Brebes, Mahrus, Senin (23/7/2018).

Sebenarnya pihaknya juga melarang pengantar calon haji melarang mengantar hingga tempat pemberangkatan di kabupaten/kota masing- masing.

"Apalagi sampai Donohudan, sampai titik pemberangkatan di Brebes juga sebenarnya kami larang pengantar haji. Cukup doa saja yang mengiringi calon haji agar proses haji berjalan lancar," ujarnya.

Menurutnya, Kemenag Brebes sudah berkoordinasi dengan Polres Brebes untuk melarang para pengantar calon haji.

Hal itu pun sudah disosialisasikan bahwa calon haji tidak diperbolehkan membawa pengantar apalagi dalam rombongan atau jumlah banyak.

Sementara, seorang petugas Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di Brebes, Bahrul Ulum, mengatakan masyarakat pedesaan di Brebes masih ada tradisi mengantar calon haji dengan cara beramai-ramai atau rombongan.

"Itu sulit dihilangkan. Dari dulu tradisi itu sudah ada. Kalau tidak ikut mengantar, nanti dicap tidak punya rasa persaudaraan," ucapnya.

Biasanya, pengantar menggaungkan selawat nabi menggunakan pengeras suara selama di perjalanan saat mengantar calon haji hingga titik keberangkatan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved