Dekan FEB UKSW Salatiga Bangga Karya Mahasiswa Semakin Bervariatif
Kristen Satya Wacana (UKSW) Jalan Diponegoro Kota Salatiga digelar Expo Kewirausahaan Mahasiswa
Penulis: deni setiawan | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Selasa (31/7/2018), di halaman parkir Rumah Noto Kompleks Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Jalan Diponegoro Kota Salatiga digelar Expo Kewirausahaan Mahasiswa Tahun 2018.
Kegiatan rutin tahunan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UKSW tersebut pun mampu membuat penasaran pengunjung yang notabene adalah para mahasiswa di kampus tersebut.
Beragam produk karya mahasiswa pun dipamerkan. Mulai dari produk olahan makanan, minuman, konveksi, hingga kerajinan daur ulang.
“Keren, karena saya suka kuliner, tadi saya coba cicipi hasil olahan yang dipamerkan rekan saya. Ternyata tidak kalah kok keripik daun bayam hasil olahan mitra UMKM dengan yang dijual di swalayan-swalayan,” ucap Theresia (21) mahasiswi Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW itu.
Sementara itu, dosen FEB UKSW Ir Lieli Suhari menyampaikan, expo tersebut merupakan bentuk implementasi hasil pembelajaran pada matakuliah kewirausahaan selama sekitar 1 semester ini.
Para mahasiswa dituntut untuk dapat memoles produk-produk UMKM Kota Salatiga menjadi lebih menarik dan semakin layak dipasarkan.
“Dari sekitar 250 mahasiswa FEB di matakuliah itu, kemudian kami bagi menjadi 35 kelompok. Setiap kelompoknya kami minta agar bisa menuangkan seluruh ide kreatifnya baik dari sisi kualitas, penampilan, maupun kemasan produk tersebut. Dimana itu semua menjadi bagian kemitraan dengan pelaku UMKM di Kota Salatiga dan sekitarnya,” tutur Leili.
Secara umum, lanjutnya, expo bertajuk Mengasah Entrepreneurial Skill Mahasiswa tersebut adalah ajang pembuktian para mahasiswa yang telah mampu bermitra secara baik dengan para pelaku UMKM.
Hasil-hasil ide kreatif mereka pun kemudian dipamerkan. Harapannya, bisa semakin membangkitkan semangat kewirausahaan.
“Expo ini merupakan bagian dari penerapan model pembelajaran experiencitial entrepreneurships. Yakni suatu pengembangan kemampuan kewirausahaan mahasiswa berdasarkan pengalaman nyata di lapangan,” tukasnya.
Selain itu, tambah Leili, model pembelajaran kewirausahaan yang diterapkan di FEB UKSW juga dikaitkan dengan program pengabdian masyarakat dalam membantu mengembangan UMKM di Salatiga saat ini dan ke depannya.
“Kami semakin bangga dan takjub melihat produk serta karya yang telah dihasilkan para peserta expo. Dari tahun ke tahun semakin banyak dan semakin bervariasi. Tidak sekadar produk olahan makanan maupun minuman, tetapi juga ada pakaian, properti, serta hasil daur ulang,” tukas Dekan FEB UKSW Roos Kities Andadari seusai berkeliling ke sejumlah stan expo tersebut.
Dia meyakini, ketika melihat karya hasil ide kreatif para mahasiswa tersebut, dirinya pun meyakini apabila mereka bakal mampu bersaing dengan mahasiswa lainnya.
Tidak perlu lagi mereka bingung mencari lapangan kerja, tetapi bisa sendiri menciptakan lapangan pekerjaan di lingkungannya.
“Ini pula yang akan terus kami dorong, terutama melalui matakuliah kewirausahaan. Kami akan senantiasa bahkan mungkin menjadi matakuliah wajib yang harus diikuti mereka sebagai bagian dari upaya memupuk jiwa kewirausaan saat masih berstatus mahasiswa. Dari situ bisa mereka kembangkan sendiri,” tukasnya. (*)