Menteri Pertanian di Brebes: Serangan Balik Itu Bernama Ekspor Bawang Merah
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas ekspor 5.600 ton bawang merah di Brebes, Rabu (1/8/2018).
Penulis: mamdukh adi priyanto | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto
TRIBUNJATENG.COM,BREBES- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman melepas ekspor 5.600 ton bawang merah di Brebes, Rabu (1/8/2018).
Mentan Amran juga didampingi Direktur Utama Bulog, Budi Waseso (Buwas); Anggota DPR RI Komisi IV, Agung Widyantoro; dan Waaster Kasad Mabes TNI AD, Brigjen TNI Dudung.
"Kinerja di bidang pertanian Indonesia diapresiasi dunia. Yang mana, tadinya impor menjadi ekspor. Ini serangan balik kami," kata Amran.
Menurutnya, Indonesia sudah mampu melakukan serangan balik sejumlah komoditas pertanian.
Kali ini, serangan balik yang dimaksud adalah dari impor ke ekspor bawang merah ke Thailand, China dan sejumlah negara lain.
Hal senada juga diungkapkan Budi Waseso. Beberapa tahun yang lalu, kata dia, Indonesia hanya bisa mengimpor. Namun, saat ini sudah berdaulat pangan dengan melakukan ekspor.
"Kemarin- kemarin, kita diserang impor. Hari ini, kia harus menyerang balik dengan ekspor bawang merah ini," kata purnawirawan jenderal polisi itu.
Menurutnya, cukup banyak yang bisa dibanggakan masyarakat Indonesia terhadap hasil produk pangan dan pertanian bangsa sendiri.
Semisal bawang merah, ia menyebut cukup banyak wilayah penghasil bawang merah di Tanah Air. Tetapi yang terbesar dan terkenal sebagai kota bawang merah adalah Brebes.
"Jika di depan saya ada buah- buahan impor, saya tidak akan menyentuhnya. Karena kita harus bangga dengan produk lokal dalam negeri," ujarnya.
Menurut mantan Kepala BNN itu, petani merupakan profesi dari orang- orang yang luar biasa. Hal itu lantaran petani dapat memproduksi pangan yang dibutuhkan semua manusia.
"Sebenarnya, kunci kehidupan itu ada di petani yang merupakan produsen pangan. Jadi, sudah seharusnya para petani di Indonesia bisa sejahtera," ucap Buwas.(mam)