Traffic Light Dinilai Jadi Solusi Atasi Kemacetan di Simpanglima, Apa Kata Pakar Transportasi

Bertemunya arus dari Jalan Pandanaran menuju Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pahlawan menuju Jalan Gajah Mada atau menuju Masjid Baiturahman

Penulis: rival al manaf | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/RIVAL ALMANAF
Kawasan Simpanglima Semarang diusulkan agar dipasang traffic light untuk mengurai kemacetan 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kawasan Simpanglima Semarang diusulkan untuk dipasang traffic light untuk mengurai kemacetan. Usulan tersebut pertama kali diutarakan Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi.

Ia menjelaskan, trafic light saat ini masih tahap pengusulan. Dari koordinasi dalam Forum Lalu lintas Kota Semarang didapati bahwa kepadatan di Jalan Pandanaran berujung di Simpanglima.

Bertemunya arus dari Jalan Pandanaran menuju Jalan Ahmad Yani dan Jalan Pahlawan menuju Jalan Gajah Mada atau menuju Masjid Baiturahman ditengarai menjadi pemicu kepadatan arus.

"Sementara di Jalan Pandanaran sendiri juga ada beberapa objek mulai perbankan, pertokoan yang banyak menjadi kunjungan pengguna jalan belum lagi ada beberapa kendaraan yang parkir di bahu jalan," terang AKBP Yuswanto Ardi.

Dari hasil rapat anggota Forum Lalu lintas Kota Semarang, Ardi kemudian mengusulkan sejumlah rekayasa lalu lintas di Jalan Pandanaran. Salah satunya adalah pemasangan traffic light di ujung Jalan Pandanaran yang bertumpu di Simpanglima.

"Harapannya nanti kendaraan dari arus yang bertemu tadi bisa bergantian sehingga lebih lancar, saat ini biasanya anggota kami yang mengatur saat jam-jam sibuk," bebernya.

Ia menyebut mekanisme pemasangan traffic light akan memisahkan arus kendaraan dari Pandanaran menuju Ahmad Yani dan Pahlawan menuju Gajah Mada.

Sementara kendaraan dari Pahlawan menuju ke Ahmad Yani akan diarahkan ke lajur kanan sehingga bisa terus berjalan meski lampu merah. "Begitu juga kendaraan dari Pandanaran menuju Gajah Mada juga tidak berhenti di traffic light, melainkan dapat langsung belok kiri. Untuk keperluan itu, kami akan memangkas pedestrian di depan Masjid Baiturrahman dan kami gunakan untuk memperlebar jalan," terangnya.

Sementara itu salah satu pengendara yang setiap hari melintasi persimpangan tersebut menjelaskan kerap kali kesulitan saat akan parkir menuju kantor.

Agit Bastian, karyawan APL Logistik yang berkantor di Jalan Gajah Mada menyebut setiap hari parkir di halaman Masjid Baiturrahman.

"Memang di situ paling macet samping masjid Baiturrahman, titik termacet dan semrawut soalnya masjid dijadikan parkiran umum, yang mau ke mall kadang parkir di masjid jadi numpuk antara yang mau belok kiri, masuk masjid atau ke Gajah Mada dan yang dari Pandanaran mau muter Simpanglima," bebernya saat ditemui di Masjid Baiturrahman.

Ia pun menyatakan terkadang kesusahan saat akan parkir di halaman masjid atau ke Gajah Mada. Hal itu karena banyak kendaraan dari arah Pandanaran yang banyak dan terus menyerobot.

"Kalau ada traffic light jelas setuju karena saya sendiri sering kebingungan saat akan parkir ke kantor soalnya jalurnya silang. Dengan adanya lampu pasti akan lebih teratur," harapnya.

Sebagai pegawai kantoran di sekitar Simpanglima ia melihat arus kemacetan lebih padat saat sore hari. "Lebih macet sore karena pekerja kebanyakan pulangnya serentak pukul 17.00 sedangkan kalau pagi berangkatnya ada yang pukul 07.00 atau 08.00," tandasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved