Pemilu 2019

Musthofa Disebut Bisa Ubah Celeng Jadi Banteng

Musthofa Disebut Bisa Ubah Celeng Jadi Banteng. Musthofa sudah habis masa jabatannya sebagai bupati Kudus

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/RIFQI GOZALI
Sejumlah ASN saat berjabat tangan dalam acara perpisahan Musthofa sebagai Bupati Kudus, Senin (13/8/2018). Masa Jabatan Musthofa sebagai bupati Kudus 2 periode sudah habis. Selanjutnya dia nyaleg DPR RI melalui PDIP 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Mata Bupati Kudus Musthofa berkaca-kaca saat disalami oleh sejumlah aparatur sipil negara (ASN). Saat itu, Senin (13/8/2018) digelar acara perpisahan sebagai pertanda berakhirnya jabatan Musthofa sebagai orang nomor satu di Kabupaten Kudus.

Selain ASN, dalam acara perpisahan tersebut hadir juga sejumlah elemen masyarakat lain. Misalnya kelompok Pedagang Kaki Lima (PKL), para pengayuh becak, dan pelajar.

Sebelumnya berpisah, Forkopimda Kudus memberi sambutan satu per satu. Yang menarik di sini ketika Ketua DPRD Kudus Achmad Yusuf Roni memberikan sambutan. Menurut Yusuf, Musthofa tak ubahnya seperti tokoh pergerakan nasional, HOS Cokroaminoto.

Pasalnya, kesamaan dengan Cokroaminoto itu lantaran Musthofa dalam mendidik kader partai tidak pernah berharap kelak akan jadi apa, tapi memberi pendidikan dasar itu yang diutamakan.

"Cokroaminoto di rumahnya dihuni oleh Semaoen, Kartosoewirjo, dan Bung Karno. Mereka dibebaskan untuk mendalami ideologi masing-masing. Tidak pernah berharap kelak jadi apa, yang penting diberi dasar kurang lebih seperti itu," kata Yusuf.

"Bapak Musthofa itu kalau saya ibaratkan mampu merubah celeng menjadi banteng," sambungnya.

Sedangkan Musthofa sendiri habis masa jabatannya pada 14 Agustus 2018. Dalam sambutannya, dia meminta maaf atas segala kekeliruan dan kesalahan selama 10 tahun memimpin Kudus.

Selain itu dia juga meminta doa karena pada 2019 dia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan dapil Kudus, Demak, dan Jepara.

Majunya Musthofa sebagai calon DPR RI tidak lain karena ada arahan dari sang Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati.

"Saya sudah matur ke Bu Mega, karena pengabdian saya sudah selesai menjadi bupati," kata Musthofa.

"Apik Mus, tapi kowe ora kena ngaso (Bagus Mus, tapi kamu tidak boleh istirahat)," ujar Musthofa mengutip perkataan Megawati.

Acara tersebut ditutup dengan berjabat tangan. Musthofa dan istrinya diantar sampai depan gerbang Pendopo Kudus oleh sejumlah ASN. Yang mana di depan gerbang sudah terdapat kader dan anggota PDI Perjuangan yang menyambut.

Tak bersleang lama, yel-yel dan pekikan 'merdeka' oleh anggita PDI Perjuangan, lantas Musthofa dan istri masuk ke dalam mobil Mercedes-Benz C240 warha hitam bernopol H 7439 TR meninggalkan pendopo. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved