Besok Kawasan Simpanglima Ditutup Selama 2 Jam, Ini Jalan Alternatifnya
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggelar upacara peringatan hari jadi ke-68, di Lapangan Simpanglima, Kota Semarang
Penulis: Daniel Ari Purnomo | Editor: Catur waskito Edy
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggelar upacara peringatan hari jadi ke-68, di Lapangan Simpanglima, Kota Semarang, Rabu (15/8/2018) besok.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sri Puryono mengatakan ada yang berbeda dalam perayaan tahun ini.
“Peringatan tahun ini akan kami lakukan dengan berbeda. Rencananya, prosesi upacara akan menggunakan Bahasa Jawa,” bebernya, Selasa (14/8/2018) di kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Kota Semarang.
Pun busana yang digunakan beradat jawa.
ASN pria mengenakan beskap Jawi Jangkep, lengkap dengan blangkon, keris, dan selop.
Sedangkan yang wanita mengenakan kebaya.
"Kami juga mengundang seluruh mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah," imbuhnya.
Perlu diketahui, kawasan Simpanglima akan ditutup untuk jalur transportasi, sebelum pukul 06.30 hingga sekitar pukul 08.00.
Arus lalu lintas akan dialihkan melalui Jalan Sriwijaya, Jalan Veteran, kawasan Kampung Kali, Jalan Erlangga, Jalan Pandanaran II, dan sekitarnya.
Sebagai informasi, perayaan Hari Jadi ke-68 Provinsi Jawa Tengah melalui kegiatan Pesta Rakyat akan dipusatkan di Kabupaten Pemalang.
Kegiatan tersebut akan berlangsung pada 18-20 Agustus mendatang.
Beragam kegiatan dikemas menarik, dan melibatkan masyarakat.
Mulai dari pagelaran musik dengan menghadirkan artis nasional Virsha dan grup band Seventeen, senam, jalan sehat, gowes, night run, serta Festival Dolanan Anak.
Ada pula pagelaran seni budaya tradisional maupun modern, kompetisi olahraga, bursa kerja dengan kualifikasi mulai tamatan SMU/SMK, diploma, sarjana, sampai pascasarjana, pameran usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan kuliner.
“Kami juga menggelar Jateng Bersalawat. Tidak hanya itu, kami juga menyelenggarakan bhakti sosial dengan membagikan sekitar 1.000 paket sembako murah, pelayanan konsultasi kesehatan, edukasi gizi, dan sebagainya. Prinsipnya semua kegiatan adalah merakyat, melibatkan masyarakat, dan mengangkat potensi di Jawa Tengah,” tandas Sri Puryono. (*)