Polsek Semarang Barat Selidiki Terjatuhnya Penumpang Bianglala di Lokasi Jateng Fair

Marketing PRPP, Asty Setyowati mengatakan korban bianglala di Jateng Fair sudah tertangani baik di RS Colombia.

TRIBUN JATENG/ALAQSHA GILANG IMANTARA
Polsek Semarang Barat yang dipimpin oleh Kanit Reskrim, AKP. Sutarno menutup sementara Bianglala Jateng Fair pada Minggu sore (2/9) pukul 15.00. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alaqsha Gilang Imantara

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Marketing PRPP, Asty Setyowati mengatakan korban bianglala di Jateng Fair sudah tertangani baik di RS Colombia. Saat ini kondisi korban sudah membaik.

"Ketika saya menengok dengan Direktur, Titah Listyorini hari ini, kondisi Puspaningrum saat ini lebih baik, melihat dari hasil pemeriksaan rongten tidak ada indikasi patah tulang maupun gegar otak"jelasnya saat ditemui di RS Colombia Semarang, Minggu (2/9).

Menurut korban, Puspaningrum (29), mengatakan dirinya tidak mengalami sakit yang serius.

Dia tidak mengalami hal serius, hanya lebam di tangan. Saat kejadiaan, dirinya tetap sadarkan diri.

"Saya sebenarnya sudah dibolehkan oleh dokter untuk pulang, namun pihak PRPP menyarankan agar saya tetap di rawat terlebih dahulu, agar kondisinya benar-benar pulih,"ungkapnya saat ditemui di RS Colombia, Minggu (2/9)

Menurut saksi, Fida (27), dia saat itu bersama korban sedang duduk di kurungan Bianglala. Satu persatu kurungan diturunkan oleh Bianglala, saat itu dia dan korban berada di kurungan kedua. Kurungan pertama berhasil berhenti menurunkan pengunjung.

"Tiba-tiba mesin Bianglala ada problem, ketika sudah berhasil menurunkan kurungan pertama. Saat itu, kurungan kedua tidak mau berhenti ditambah pintu kurungan kedua juga tidak terkunci."jelasnya saat ditemui di RS. Colombia, Minggu (2/9).

Saat itu, kami tahu kurungan tetap berjalan, tetapi kami tidak tahu ketika pintu kurungan tidak terkunci. Puspa yang saat itu mengetahui kurungan tetap berjalan dan tidak jadi turun tetap berpegangan pada pintu. Naas, pintu tempat dia bersandar tidak terkunci, akhirnya dia terjatuh dari kurungan setinggi 3 meter.

"Saat itu, Puspa juga memegang tangan saya. Ketika Puspa terjatuh, saya ikut terseret. Namun, saya akhirnya bisa selamat. Saya hampir saja jatuh, saya tetap berpegang pada besi-besi kurungan"ungkap Fida.

Direktur PRPP Jateng Fair, Titah Listyorini, sebenarnya pengelola sudah melakukan pengecekan rutin kepada lembaga independen untuk perawatan bianglala tersebut, sehingga kejadian ini murni human error.

"Kami tidak bisa apa-apa ketika sudah dipolice line oleh pihak kepolisian, jika sudah seperti itu hanya pihak polisi yang bisa membuka police line. Setelah nanti semuanya selesai, kami akan mengecek kembali operasional bianglala dan permainan lainnya secara rutin" ujarnya saat dikonfirmasi lewat telepon, Minggu (2/9).

Semua biaya korban selama di Rumah Sakit dibiayai oleh pihak PRPP melalui InHealth Mandiri yang sudah kerjasama sebelumnya.

"Hari ini ketika saya menjenguk ke Rumah Sakit Colombia kondisi korban hanya nyeri di pinggang, korban juga mengalami trauma akibat peristiwa tersebut. Alhamdulillah , korban tidak sampai patah tulang. Setelah dievakuasi tadi malam, sebenarnya kondisi korban belum sepenuhnya pulih, akhirnya korban dirawat disini terlebih dahulu hingga saat ini"ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved