Tanggul Ambrol Diterjang Ombak, Pantai Kamulyan Cilacap Sepi Pengunjung
Tanggul Ambrol Diterjang Ombak, Pantai Kamulyan Cilacap Sepi Pengunjung. Di Kebumen juga demikian
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Dari atas bangunan tanggul yang tersisa, Endra Pranomo dan keluarganya memandangi ombak pantai Kamulyan Cilacap Selatan yang terus melambai. Gelombang kala itu cukup besar hingga bergemuruh keras.
Maksud hati ingin rekreasi, yang terlihat justru sisa kehancuran yang membuatnya ngeri. Talut yang ia pijak hanyalah bagian bangunan yang selamat. Selebihnya, tanggul berbahan beton itu hancur karena tersapu ombak.
Puing tanggul masih berserak di atas hamparan pasir yang permukaannya telah turun 1 hingga 2 meter karena abrasi.

Patung tulisan Kamulyan yang menjadi ikon pantai itu pun nyaris runtuh karena tanggul penyangganya ambrol.
Dengan latar pantai yang eksotis, patung tulisan warna-warni itu sempat jadi spot andalan wisatawan untuk berswafoto.
"Beda sama dulu. Dulu masih bagus," katanya.
Endra tentu terkaget melihat kondisi pantai Tegalkamulyan yang porakporanda. Keindahannya terenggut oleh gelombang tinggi maupun abrasi.
Sebagai wisatawan yang menyukai keindahan pantai, ia bersedih melihat kerusakan pesisir pantai selatan Jawa Tengah akhir-akhir ini.
Bukan hanya di Cilacap, pantai di pesisir selatan Kebumen pun bernasib demikian. Ia mengungkapkan, Pantai Setrojenar Buluspesantren Kebumen pun terkena abrasi cukup parah.
Tanggul penahan sepanjang sekira 35 meter di pantai Kamulyan, Kelurahan Tegalkamulyan sempat jebol karena terjangan gelombang tinggi, (24/8/2018) lalu.
Tanggul utama yang di atasnya dibangun patung tulisan Kamulyan pun ikut ambrol. Oleh BPBD Cilacap dan relawan, lubang tanggul sementara ditutup dengan karung pasir untuk mencegah agar limpasan air pasang tak masuk ke areal pemukiman. (*)