Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dokter Erik Ajarkan Cara Memotong Tumor Hati

dr. Erik Prabowo, MSi.Med, SpB-KBD mengajarkan dan memberi arahan serta bimbingan dalam praktik pemotongan tumor

Serambi Indonesia
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Spesialis bedah konsultan bedah digestif RSUP Kariadi, dr. Erik Prabowo, MSi.Med, SpB-KBD mengajarkan dan memberi arahan serta bimbingan dalam praktik pemotongan tumor pada hati di ruang lab bedah RSUP Kariadi, Kamis (20/9) sore, sebagai bagian acara simposium di Gumaya Tower Hotel Semarang, yang digelar 21-22 September.

Kegiatan tersebut masih dalam rangkaian acara7th Semarang Digestive Week: Update of Intra Abdominal Infection Management 2018 yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Bedah Digestif (Ikabdi) Semarang.

Dalam rangkaian acara, hari ini sudah masuk hari kedua. Di mana, para peserta yang mayoritas dokter bedah tersebut diberi pembelajaran mengenai teknik baru dalam pemotongan tumor pada hati.

Praktik pemotongan tumor pada hati tersebut menggunakan kadaver sebagai media pembelajarannya. Kadaver sendiri yaitu jasad yang telah diawetkan.

dr. Erik, sapaan akrabnya mengatakan, total ada 26 peserta yang mengikuti praktik tersebut. Dan telah disediakan lima kadaver yang digunakan sebagai alat untuk pembelajarannya. Sehingga setiap kelompok yang telah dibagi, ada yang lima orang ada yang enam orang.

"Sebenarnya kami menyelenggarakannya terbatas. Hanya untuk 20 orang peserta. Karena workshop dan pelatihan ini kan untuk yang sudah advance. Jadi terbatas hanya untuk para dokter bedah ataupun konsultan bedah digestif," ujar dr. Erik usai memberi pengajaran di lab bedah kepada para peserta.

Karena banyaknya antusias terutama dari para dokter bedah, lanjut dr. Erik, maka dengan terpaksa menambah kuota untuk para peserta. Namun, ia menganggap kuota yang mencapai 26 peserta tersebut dirasa sudah cukup banyak.

"Sudah maksimal sekali. Ada yang ingin daftar lagi sebenernya, tapi kami sudah gak bisa menerima. Untuk ruangan sendiri segitu juga sudah overload kan," jelas dokter yang juga anggota divisi program dan kajian ilmiah dalam sususan kepanitiaan 7th Semarang Digestive Week tersebut.

Untuk alat pemotongnya, dr. Erik menjelaskan, menggunakan alat khusus, yakni basic ultra sound. Alat tersebut bekerja dengan gerakan cepat, membuat panas, dan langsung memotong. Sehingga pembuluh darah ketika dipotong akan langsung lengket. Hal tersebut memang untuk meminimalisir pendarahan.

Sementara itu, ketua panitia acara 7th Semarang Digestive Week,dr. Ari Adrianto, SpB-KBD menambahkan, selain untuk menambah ilmu karena memang ilmu dalam dunia kedokteran khususnya bedah digestif selalu berkembang. Juga, untuk meningkatkan kompetensi dokter bedah digestif dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Ia menjelaskan, memang dalam praktiknya menggunakan kadaver. Hal tersebut memang harus dilakukan untuk memberikan gambaran nyata tentang anatomi tubuh manusia, termasuk organ-organ yang ada di dalamnya, khususnya adalah hati. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved