Kreatif! Carisa Sulap Koran Bekas Menjadi Kostum Burung Elang

Mohammad Andriyan Fahrozi (15) dan Carisa Almadea Putri (15) bekerjasama membuat etnik Nusantara burung elang

ISTIMEWA
Siswa kelas 9 SMP Agus Salim, Carisa Almadea Putri (15) menyulap koran bekas menjadi pakaian Beretnik burung Elang di SMPN 18 Semarang, pada Minggu (7/10/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alaqsha Gilang Imantara

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Mohammad Andriyan Fahrozi (15) dan Carisa Almadea Putri (15) bekerjasama membuat etnik Nusantara burung elang. Riyan bertugas membuat sayap dan ekor. Carisa bertugas menghias sepatu dan pernak-pernik tangan.

Dua siswa kelas 9 SMP Agus Salim ini merupakan satu kelompok peserta lomba paper kingdom dalam Laga Delas yang digelar di SMPN 18 Semarang, Minggu (7/10/2018).

Riyan membuat rangka sayap dari bambu, kemudian ditempeli kertas semen. Setelah itu, lipatan-lipatan kertas yang berbentuk origami ditempel-tempel pada sayap. Terakhir, sayap dan ekor ditambahi ornamen-ornamen berbentuk kipas.

Sementara itu, Carisa membuat baju atasan. Bahan dari klambu dibentuk sesuai badan. Kemudian, dilapisi kertas koran yang dibentuk origami.

"Saya senang dan bangga bisa ikut lomba karena pertama kali mengikuti lomba desain - desain dari bahan bekas," kata Carisa, panggilan Carisa Almadea Putri, siswa kelas 9 SMP Agus Salim.

Dia menjadi lebih tahu tentang memproses bahan bekas menjadi suatu kreativitas. Dia membuat paper kingdom dari kertas koran, kertas majalah, dan kertas semen.

Dalam lomba ini, panitia mengusung tema kebudayaan. Peserta menampilkan budaya adat dengan bahan dasar dari bahan bekas. Dengan ketentuan bahan dasar 85 % dari koran, sisanya dibebaskan. Semua barang bekas tidak boleh dicat, harus ada unsur alami dan budaya.

Ketua panitia Laga Delas, Taufik Al Faruk, mengatakan, Lomba paper kingdom merupakan perlombaan yang baru pertama kali diadakan pada lomba Pramuka di Laga Delas selain lomba supporter. Lomba Paper kingdom dapat menguji kreativitas peserta untuk mengolah bahan bekas, sehingga mereka bisa mengenal budaya recycle terutama bahan bekas dari koran.

"Untuk mengapresiasi peserta, setiap kelompok memperagakan busana paper kingdom di atas panggung saat akhir acara,"terangnya.

Kami berharap Gerakan Pramuka bisa dicintai oleh teman- teman di pangkalan sekolah untuk menuju transformasi Pramuka dari kuno menjadi modern.

Laga Aktif Delapan Belas (Laga Delas) adalah kegiatan lomba Pramuka untuk memperingati hari ulang tahun SMP 18 ke 39.Diikuti oleh 35 regu dari pangkalan SMP Negeri dan Swasta sekota Semarang.

Tema dalam lomba ini Bhinneka Manunggal Praja yang artinya Keberagaman jika disatukan menjadi satu akan menjadi sesuatu yang utuh dan kuat.

Selain lomba paper kingdom, panitia juga menggelar lomba isyarat, pioneering, Sandi, PUK Wawasan Kebangsaan, Menaksir Tinggi, PBB Variasi, Nyeni of Lagadelas (Nol), dan Best Supporter.

Kepala Sekolah SMPN 18 Semarang, Nurwakhidah Pramudiyati, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pendidikan kepramukaan, mengembangkan bakat kepemimpinan, mempersiapkan generasi muda yang lebih baik, dan memupuk rasa solidaritas yang tinggi antar peserta.

Laga Delas telah dilaksanakan ke tiga.Event ini dilaksanakan empat tahun sekali. Pelaksana kegiatan ini alumni SMP 18 yang bergiat di Pramuka.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, mengatakan kegiatan ini dapat melatih anak disiplin, tanggung jawab, kerjasama, pembentukan karakter bagi anak.

Dia berharap anak - anak bisa menjadi kader pemimpin masa depan, dan berlatih kerjasama dalam kelompok.

Event Laga Delas dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved