Gempa Donggala

MENGHARUKAN, Rozi Tiga Jam Terendam Lumpur dan Terseret Satu Kilometer, Lihat Sana Sini Gelap

MENGHARUKAN, Rozi Tiga Jam Terendam Lumpur dan Terseret Satu Kilometer, Lihat Sana Sini Gelap

Penulis: dina indriani | Editor: iswidodo
tribunjateng/dina indriani
Satu diantara 13 warga Batang yang berhasil dipulangkan, Fahrurrozi (30) warga Desa Sukomangli, Kecamatan Reban Kabupaten Batang saat tiba di Rumah Dinas Bupati, Minggu (7/10/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dina Indriani

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Fahrurrozi atau Rozi (30) bernafas lega begitu kakinya menginjak tanah kelahiran di Kabupaten Batang. Dia bersama 12 orang Batang lainnya tiba di Batang dan disambut hangat oleh Bupati Wihaji, Minggu subuh (7/10/2018) setelah selamat dari gempa Donggala dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Pengalaman mengerikan hampir merenggut nyawa Rozi, seorang buruh bangunan dari Batang yang merantau di Palu.

"Seperti biasa waktu sore selesai kerja menjadi buruh bangunan para pekerja antre untuk mandi begitu juga saya. Saat kejadian masih antre mandi, tiba-tiba terdengar suara ledakan, dan seperti guyuran hujan. Kemudian terlihat pohon-pohon bertumbangan disertai lumpur yang langsung menyeret semua benda dengan begitu cepatnya. Saya pun tak luput dari seretan lumpur yang bergerak kuat. Saat itu saya berusaha lari namun tak kuasa karena tubuh terseret lumpur," tutur Rozi berusaha menahan tangis meski air mata tak terbendung.

Rozi warga Desa Sukomangli, Kecamatan Reban Kabupaten Batang terseret lumpur sejauh satu kilometer. Dia terendam lumpur yang hanya menyisakan bagian kepalanya saja. Tubuh tak bisa bergerak terhimpit dahsyatnya lumpur. Kondisi demikian dilaluinya selama tiga jam di lokasi kejadian. Kondisi gelap dan mencekam.

Hampir seluruh tubuh Rozi terendam lumpur dan terus terseret entah ke mana. Beruntung saat itu kepala masih bisa mendongak tak terendam lumpur gerak. Dia menyadari tubuhnya terus terseret lumpur hitam itu. Kepala masih di atas permukaan. Entah terbentur apa saja tubuhnya dalam lumpur. Dia tak bisa melawan kekuatan gerak lumpur itu. Selama tiga jam tak berkutik, ikuti lumpur kemana bergerak dan bergeser.

Baca: KESAKSIAN Warga Lihat Detik-detik Kampung Petobo Ambles Ditelan Bumi Saat Gempa Susulan

Sambil mengumpulkan sisa-sisa tenaga dan melihat keadaan sekitar, saat dirasa kondisi sudah lebih tenang, dia mencoba keluar dari himpitan jeratan lumpur dan merangkak menyelamatkan diri dalam suasana yang sangat gelap.

Baca: TURUT BERDUKA, Ribuan Orang Tergulung Tanah Bergerak dan Masih Hilang di Petobo Palu (Video)

"Saya sempat pasrah sambil terus berdzikir di dalam hati dalam keadaan tenggelam dan terendam selama kurang lebih tiga jam terendam lumpur. Dan akhirnya berhasil keluar. Karena lelah saya hanya bisa merangkak ke lokasi yang lebih aman yang akirnya ditemukan oleh relawan," tuturnya.

Dia bercerita di hadapan Bupati Wihaji yang menyambut dan memberikan semangat kepada 13 warga Batang yang baru saja tiba dari Palu.

Tercatat ada 34 orang warga Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang bekerja sebagai buruh bangunan di Sulawesi Tengah yang tersebar di Siggi, Palu dan Donggala.

Dari 34 orang tersebut, 13 orang sudah dipulangkan dengan satu orang masih hilang, satu orang meninggal dan telah dikubur di lokasi bencana, dan sisanya masih di lokasi pengungsian dan belum mau dipulangkan.

Ketigabelas warga yang dipulangkan yang semuanya adalah berasal dari Kecamatan Reban tersebut telah tiba di Kabupaten Batang pada Minggu, (7/10/2018) subuh.

Wajah-wajah mereka memang tampak sedih namun berusaha senyum karena sudah tiba di Batang dengan penuh harapan. Meski tak dipungkiri mereka masih tampak trauma atas apa yang dialami.

Cerita yang hampir sama juga dialami oleh Saiful Mukminin (35) Warga Sukomangli Kecamatan Reban Batang yang selamat dari maut. Kemudian mereka saling mengenal dan menguatkan setelah selamat dari musibah gempa bumi dan tsunami. Mereka bertemu dengan orang-orang Batang di lokasi pengungsian. Semoga semangat dan kuat pulih kembali serta berkarya lagi (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved