Begini Penampakan Rumah Korban Gempa Kalibening yang Selesai Bangun
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun rumah hunian tetap bagi korban gempa Kalibening.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Harapan para pengungsi korban gempa di Kecamatan Kalibening Banjarnegara untuk bisa menempati rumah baru akan segera terwujud.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi para korban gempa di Kalibening.
Pembangunan itu bahkan kini telah menunjukkan kemajuan. Kepala BPBD Bamjarnegara Arif Rachman mengatakan, sekitar 25 persen dari total 238 rumah yang dibangun pemerintah untuk para korban telah jadi.
Baca: Dalam 37 Hari, 24 Gempa Guncang Kalibening Banjarnegara, BMKG Sebut Fenomena Ini
Baca: 361 Korban Gempa Kalibening Banjarnegara Terima Bantuan Uang Tunai
Rumah-rumah tipe 36 yang telah berdiri kokoh itu pun telah dicat, dan terlihat menawan.
Warga yang berhak menempati rumah baru ini adalah pemilik rumah kategori rusak berat atau roboh karena gempa.
"Sebagian sudah jadi. Dan sesuai target, diharapkan Desember semua rumah yang dibangun sudah jadi," katanya.
Sayang, meski sebagian rumah telah jadi, bangunan baru itu rupanya belum bisa ditempati. Para korban yang telah berbulan-bulan tinggal di pengungsian atau hunian sementara masih barus bersabar untuk memiliki rumah itu.
Arif berharap, rumah bantuan yang telah jadi itu bisa ditempati para korban yang berhak atas tempat tinggal itu. Mereka mestinya tidak harus menunggu seluruh rumah jadi.
Pasalnya, kata Arif, para korban telah menanti lama pembangunan rumah itu jadi sehingga bisa ditinggali bersama keluarga. Tinggal terlalu lama di huntara dengan fasilitas minim tentunya membuat mereka menderita.
Terlebih musim penghujan sudah menjelang. Saat hujan mulai turun dengan intensitas tinggi, warga yang tinggal di huntara semakin nelangsa.
Angin dan air hujan bisa saja mudah masuk karena bangunan itu memang didesain sederhana atau semi permanen.
"Rumah itu belum bisa ditempati karena belum diserahterimakan oleh pemerintah pusat. Harapannya sih yang sudah jadi bisa ditempati, kasihan korban tinggal lama di huntara,"katanya
Beberapa desa di Kecamatan Kalibening diguncang gempa berkekuatan 4,4 SR April 2018 lalu. Bencana itu menghancurkan ratusan rumah warga hingga ribuan warga mengungsi.
Setelah keadaan aman, warga terdampak yang rumahnya rusak ringan telah kembali ke rumah masing-masing. Adapun korban yang rumahnya rusak berat masih bertahan di pengungsian atau hunian sementara. Mereka tidak bisa kembali ke rumah karena ambruk atau rata dengan tanah terdampak gempa.
Sembari tinggal di huntara, mereka menunggu proses pembangunan rumah bantuan tipe 36 yang akan mereka tempati selesai. Pembangunan 238 rumah korban gempa Kalibening ini ditarget selesai pada Desember 2018 mendatang. (*)