VIRAL! Foto Gaya Sedekap Bos IMF Kepada Soeharto Kala Memberi Dana Bantuan Ke Indonesia
Tahu akan keadaan ekonomi Indonesia yang sedang morat-marit, bos International Monetary Fund (IMF) kala itu, Michael Camdessus

Tony juga menyebut Indonesia tak boleh lagi berhutang kepada IMF.
"Waktu itu, IMF lalai dan kita trauma. Kita nggak mau sekarang berhubungan dengan IMF. IMF sendiri yang dikritik seluruh dunia. Ekonom-ekonom top, termasuk Joseph Stiglitz, juga mengkritik IMF. Jadi, 'malapraktik', memberikan 'obat' yang enggak cocok," ujar Tony pada 2015 lalu seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/10).
Selain itu, pada tahun 1998 IMF juga tak tepat memberikan dosis dana ke Indonesia.
"Itu nggak cukup dosisnya. Kita cadangan devisa waktu itu 20 miliar dollar AS, terus disuntik selama 16 bulan, total jadi 36 miliar dollar AS. Enggak cukup untuk krisis Indonesia yang utangnya 130 miliar dollar AS. Jadi, obatnya baik, tetapi nggak cocok dosisnya," tambah Tony.
Syukur, lambat laun dengan kaki sendiri ekonomi Indonesia mulai membaik seiring berjalannya waktu.
Maka periode tahun 2001-2006 pemerintah Indonesia secara bertahap membayar utang pokoknya ke IMF sebesar 11,1 miliar dolar AS.
Hingga akhirnya 12 Oktober 2006 pembayaran cicilan utang pokok Indonesia dibayar untuk terakhir kalinya.
Setelah pembayaran tersebut, maka utang Indonesia ke IMF lunas.
Sedangkan pembayaran bunga pinjaman berlangsung sejak 1998-2006 senilai 2,1 miliar SDR (mata uang IMF) dilakukan pada September 2006.(Seto Aji/Grid.ID)