Miliki Suami Pilot, Cara Pamit Satrio Dewandono Bikin Iis Dahlia Selalu Sedih
Iis Dahlia diminta ikhlas saat suaminya, Satrio Dewandono pergi sebagai seorang pilot untuk menunaikan tugas
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Wilujeng Puspita Dewi
TRIBUNJATENG.COM- Miliki suami seorang pilot, Iis Dahlia tidak memungkiri dirinya kerap dilanda kecemasan.
Saat ia dipinang pada tahun 2001 silam oleh Satria Dewandono, ia belajar memahami resiko menjadi istri seorang pilot.
17 tahun menikah, pedangdut itu tidak akan bisa melupakan bagaimana cara Satrio berpamitan.
Dalam program tayangan Selebrita Trans 7 yang tayang pada Selasa (30/10), ia membeberkan cara suaminya berpamitan. Hal itu membuat dirinya selalu terngiang.
"Suami saya kalau ngomong ke saya, selalu gini, 'kalau saya pergi kamu harus siap kalau saya enggak kembali,' dia ngomongnya gitu, ngomongnya gitu" cerita Iis Dahlia.
Kepergian seorang pilot adalah kerelaan bagi sang istri untuk siap menerima jika sang suami tidak kembali.
Satrio Dewandono sendiri tidak pernah bercerita soal kerusakan pesawat yang beberapa kali ia alami. Ia tidak ingin membuat Iis Dahlia panik.
"Dia enggak pernah cerita kerusakan pesawat atau masalah apapun pas kerja. Dia ceritanya selalu kalau udah di rumah. Dia barui cerita kalau tadi mesinnya mati satu lah ini itu," cerita Iis Dahlia.
Berita kecelakaan pesawat selalu membuat hati Iis Dahlia berkecamuk. Termasuk berita kecelakaan pesawat Lion Air yang sempat hilang kontak setelah 13 menit meninggalkan bandara Soekarno Harta.
Baca: BERITA LENGKAP: Inilah Berita Lengkap dan Kronologi Lion Air Hilang Kontak
Baca: Viral Lagu Thailand Wik Wik Wik Ahh Ahh, Ini Lirik dan Artinya
Baca: Sebelum Pesawat Lion Air Jatuh, Pilot Sempat Minta Kembali ke Bandara Soekarno-Hatta
Baca: Media Asing Sebut Maskapai Lion Air Problematik, Padahal Menguasai Langit Indonesia
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Pesawat Lion Air JT 610 penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di Perairan Karawang, Senin (29/10/2018).
Sebelumnya, pesawat rute Jakarta-Pangkal Pinang itu sempat hilang kontak setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko mengatakan, pilot pesawat sempat meminta return to base (RTB) ke petugas pengawas Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat Lion Air itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB tujuan Pangkal Pinang. Kemudian mengalami hilang kontak pada pukul 06.33 WIB.
Jumlah penumpang pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh setelah lepas landas sebanyak 189 orang.
179 penumpang di antaranya adalah penumpang dewasa, 1 penumpang anak, 2 bayi, 2 pilot, dan 5 kru Pramugari Lion Air.
Baca: Inilah 5 Pramugari Lion Air JT 610 yang Bertugas Dalam Penerbangan Jakarta - Pangkal Pinang
Baca: Baru Bebas, Ini Kesaksian Wartawan Jepang yang Diculik ISIS, Rasakan Tiga Tahun Seperti Neraka
Baca: VIDEO VIRAL! Tanah di Kanada Bisa Bernapas Ini Penjelasan Ilimiahnya
Baca: Unggahan Terakhir Pramugari Lion Air Sebelum Jatuh: Di Dalam Sini Gelap, Netizen Yakini Itu Firasat
Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang Danang Priandoko mengatakan, jumlah penumpang tersebut berasal dari manifes yang dikirimkan pihak Lion Air ke kantor Basarnas.
Pesawat yang terbang dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang terakhir tertangkap radar pada koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
Kordinat tersebut berada di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam rilis yang diterima bangkapos.com, Senin siang menjelaskan, pesawat dengan regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 ini baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018.
Pesawat dinyatakan laik operasi.
Sedangkan seorang penumpang menceritakan pengalamannya saat semalam sebelum jatuh, dirinya menaiki pesawat itu.
Conchita Caroline bersama tim reality show "Katakan Putus" Trans TV pada Minggu (28/10) malam mengaku menumpang pesawat Lion Air yang sama dengan pesawat yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10).
Kepastian kesamaan pesawat yang ditumbangi Conchita dengan yang jatuh di Tanjung Karawang pun disampaikan juga oleh Olive, manajernya.
"Jadi Conchita itu saya tegaskan dia kemarin, naik pesawat Lion Air yang sama dengan pesawat yang jatuh di Teluk Karawang pagi tadi. Dengan PK-LQP yang sama, walaupun kode penerbangannya berbeda. Pagi tadi, kodenya kan JT 610, kalau Conchita itu JT 033," dikutip dari Warta Kota.
Cerita mengenai pengalamannya saat menaiki pesawat boeing 737 Max 8 dengan nomor registrasi (PK-LQP), Conchita bagikan di instastory instagram pribadinya @conchizzlin.
Conchita beserta tim Katakan Putus, pada Minggu malam tersebut melakukan penerbangan dari Denpasar, Bali, menuju Jakarta.
Conchita pun menggambarkan bagaimana pesawat nahas itu sebelumnya telah mengalami beberapa kendala saat akan terbang.
Seperti yang dituliskan Conchita dalam instastory-nya, ia dan penumpang lain harusnya telah memasuki pesawat pukul 18.15 waktu setempat namun mundur menjadi pukul 19.30.
Mesin pesawat juga beberapa kali mati, begitu juga dengan AC.
Pesawat juga sempat bergerak menuju landasan pacu, tetapi karena ada kesalahan tekhnis – yang tidak dijelaskan pada penumpang – pesawat akhirnya kembali laki ke parkiran.
"Pesawat parkir selama kurang lebih 30 menit dengan kondisi banyak orang dan anak kecil kekurangan oksigen," tulis Conchita.
Masih menurut Conchita, bahkan ada penumpang yan sampai muntah.
Deru mesin juga terdengar berbeda dan lantai pesawat terasa panas.
"AC mati, deru mesin terdengar berbeda dan lantai pesawat terasa panas banget, entah pengaruh mesin atau apa," tulisnya.
Baru setelah banyak penumpang yang protes dan memaksa pintu untuk dibuka, awak kabin mengizinkan sebagian penumpang untuk keluar.
Penumpang akhirnya dipaksa kembali untuk masuk ke dalam pesawat dengan alasan akan dilakukan engine checking.
Conchita dan penumpang lain pun duduk kembali ke tempat masing-masing.
Tetapi AC dalam pesawat masih mati, pesawat juga tak kunjung bergerak, bahkan lampu serta mesin pesawat sempat mati beberapa kali.
Conchita pun mengaku sempat marah karena tidak ada penjelasan dari maskapai.
Ia menyanyangkan buruknya komunikasi antara pihak maskapai dengan penumpang.
"Cara mereka memperlakukan penumpang kayak nggak ada peduli-pedulinya. Padahal mau dibilang tiket pesawatnya terjangkau kek, tetep aja penumpang sudah beli dan bayar."
"Masak jaminan keamanan aja nggak ada. Pesawat bermasalah ditutup-tutupin, nggak ada penjelasan sedikitpun," tulis Conchita.
Meski begitu Conchita bersyukur bisa mendarat dengan selamat di Jakarta meskipun banyak masalah sebelum terbang dan keterlambatan jam tiba.
"Setidaknya, kami masih dalam lindungan-Nya, masih diberikan kesempatan bertemu keluarga di rumah," ucap syukur Conchita.
Conchita juga menyampaikan belasungkawanya atas musibah yang menimpa penumpang serta awak kabin Lion Air JT610, yang tidak seberuntung dirinya.
(tribunjateng/jen)
Baca: Ke Ponpes Tertua di Kaliwungu, Prabowo Jawab Tudingan Bergabung dengan Khilafah
Baca: Takut Membuat Marah Tuhan, Gubernur Ini Luncurkan Operasi Pemberantasan Gay
Baca: Dibuat Serapi Mungkin, Pembunuhan Jamal Khashoggi Terbongkar Karena 1 Keteledoran
Baca: Begini Persamaan Prabowo dengan Soekarno dan Jenderal Soedirman Menurut Faldo Maldini