Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Balas Kritikan Sandiaga Uno soal Tempe Setipis ATM, Jokowi: Ukurannya Tebal

Jokowi bantah pernyataan Sandiaga Uno soal tempe setipis ATM. begini jawaban Jokowi

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng

TRIBUNJATENG.COM- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memborong tempe saat berkunjung ke pasar Suryakencana, Bogor,Selasa (31/10/2018) menjelang tengah malam.

Kunjungan Jokowi tersebut untuk memastikan bahwa harga kebutuhan pokok stabil dan terkendali.

Dilansir dari Kompas.com, Jokowi di kesempatan itu berbelanja sejumlah sayuran sayuran seperti cabai rawit, tomat, hingga sayur bayam.

Selain itu, mantan gubernur DKI Jakarta itu juga memborong tempe.

saat melihat ukuran tempe, Jokowi menyebut bahwa tempe yang dibelinya berukuran besar.

"Tadi ngelihat sendiri ya, tebal (ukuran tempenya)," kata dia.

Baca: 4 Perbedaan Gaya Sandiaga Uno dan Jokowi saat Blusukan di Pasar Tradisional

Baca: Jalan Mulus Usai Dilibas TMMD, Nonton Turnamen Sepakbola Makin Semarak dan Dekat

Baca: Hari Ini Sidang Gugatan Cerai, Pengacara Ungkap Penyebab Regina Gugat Cerai Charly Van Houten

Baca: Pesawat JT610 Jatuh, Menhub Copot Direktur Teknik Lion Air

Diketahui sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno mengaku mendapat beragam curhatan dari pedagang maupun emak-emak saat di pasar.

Lantaran hal itu, sandiaga mengatakan bahwa emak-emak menguluh lantaran harga kebutuhan pokok semakin naik.

Bahkan Sandiaga sempat mendengar keluhan emak-emak yang mengatakan tempe setipis ATM.

Menurut dia, hal itu disampaikannya saat berbincang dengan warga Duren Sawit, Jakarta.

"Kalau misalnya teman-teman itu mengartikannya sebagai suatu jeritan masyarakat, iya. Apakah ini hiperbolisme? Mungkin iya. Tapi menurut saya itu yang disampaikan masyarakat dan kita enggak boleh mendiskreditkan, mem-bully," kata Sandiaga, di Jakarta, Selasa (11/9/2018)

Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga memiliki berbagai sebutan terkait ukuran tempe seperti tempe sachet seperti sampo, tempe segede Ipad hingga tempe segede Hp jadul.

Istilah baru tersebut disampaikan oleh Sandiaga saat berkunjung ke Pasar Projosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/10/2018).

"Setelah kemarin-kemarin dapat tempe ukuran sachet kecil sampe ukuran iPad, hari ini di Pasar Projosari saya menemukan tempe berukuran HP jadul. Yang pernah ngalamin punya HP seukuran ini berarti anda sudah tua," ujar Sandiaga.

Jokowi sebut harga kebutuhan pokok stabil

Jokowi mengunjungi pasar tradisional di Jalan Roda, Kota Bogor, Jawa Barat.

Dilihat TribunJateng.com, melalui akun Instagram @jokowi pada Rabu (31/10/18).

Dalam unggahan tersebut, Jokowi mengaku mengunjungi pasar pada saat tengah malam.

Baca: Lantai Diplester Semen, Rumah Carib PUN Disebut Mewah

Baca: Hari Ini Sidang Gugatan Cerai, Pengacara Ungkap Penyebab Regina Gugat Cerai Charly Van Houten

Baca: Telepon Terakhir Tuti Tursilawati, TKI yang Dieksekusi Mati di Arab Saudi tanpa Pemberitahuan ke RI

Baca: Telepon Terakhir Tuti Tursilawati, TKI yang Dieksekusi Mati di Arab Saudi tanpa Pemberitahuan ke RI

Jokowi menyatakan bahwa beberapa jenis sayur dan buah mengalami kenaikan harga dan penurunan harga.

Hal tersebut Jokowi dengarkan langsung dari pedagang.

Mendengar pengakuan pedagang, Jokowi lantas menyatakan bahwa harga di pasar sejalan dengan kondisi makro ekonomi dan sesuai besaran inflasi di bawah 3,5 persen.

Dengan demikian, menurut Jokowi harga kebutuhan pokok termasuk stabil.

"Harga sawi hijau turun dari 8.000 menjadi 7.000 rupiah per kilogram, buncis dari 16.000 menjadi 12.000. Harga buah alpukat naik dari 20.000 jadi 25.000 rupiah per kilogram dan ayam potong dari 30.000 jadi 35.000.

Ini saya dengar langsung dari para pedagang sayur, penjual tempe, dan pemasok ayam yang temui di Pasar Bogor, pasar tradisional di Jalan Roda, Kota Bogor. Saya datang ke sana tengah malam tadi, di luar agenda kerja agar mendapatkan gambaran harga-harga komoditas yang sebenarnya.

Dan harga naik atau turun, itu biasa dalam perdagangan. Kalau pasokan sedikit, harganya naik sedikit. Dan sebaliknya. Harga antara petani atau peternak dengan konsumen haruslah seimbang. Kalau harga ayam atau sayuran terlalu rendah, peternak dan petani teriak rugi. Kalau terlalu mahal, yang teriak ibu-ibu pembeli.

Harga komoditas di pasar yang saya temui ini sejalan dengan kondisi makro ekonomi kita, sesuai dengan besaran inflasi yang di bawah 3,5 persen. Inflasi stabil, harga di pasar juga stabil.," tulisnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved