Pencipta Spongebob Meninggal Dunia karena Penyakit Lou Gehrig, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Penyebab pencipta Spongebob meninggal dunia, penyakit saraf Lou Gehrig kenali penyebabnya,
Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Kabar duka datang dari dunia animasi.
Pasalnya Stephen Hillenburg, pencipta SpongeBob SquarePants meninggal pada usia 57 tahun.
Stephen Hillburg meninggal karena mengidap penyakit Lou Gehrig.
Lou Gehrig adalah gangguan saraf motorik di otak dan tulang belakang.
Lou Gehrig juga dikenal dengan ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis).
Nama penyakit Lou Gehrig diambil dari nama atlet baseball ternama Amerika Serikat yang mengalami penyakit ini tahun 1930-an.
Seperti yang diketahui, saraf motorik berfungsi untuk menghantarkan signal listrik saraf yang mengendalikan gerakan otot.
Kerusakan pada saraf motorik menyebabkan tubuh tidak bisa menggerakkan otot.
Kemudian otot menjadi lumpuh dan mengecil.
Ada perngerasan dam penyusuran saraf motorik.
Akibatnya, signal listrik saraf tidak dapat dihantarkan.
Otot-otot juga tidak mendapatkan perintah untuk bergerak sehingga mengakibatkan sulit bernapas, berbicara, menelan, mengunyah, bahkan bernapas.
Dilansir Tribunjateng.com dari berbagai sumber, ada dua tipe ALS:
1. Familial ALS: terjadi karena adanya kelainan genetik yang diturunkan.
Orangtua yang menderita ALS berpotensi menurunkan penyakit itu juga.
2. Sporadic ALS: terjadi tanpa adanya sebab yang jelas.
Meskipun belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun ada mutasi genetik yang menyebabkan pembentukan satu protein yang sifatnya merusak sel saraf.
Berikut beberapa faktornya:
1. Kelebihan glutamat
2. Gangguan sistem imun
3. Gangguan oksidatif
4. Gangguan pada mitokondria
Dan ada juga faktor yang meningkatkan resiko Lou Gehrig:
1. Usia
2. Keturunan
3. Genetika
3. Merokok
4. Jenis kelamin
5. Paparan zat kimia beracun.
Ada pula tanda-tanda atau gejala Lou Gehrig yang bisa dikenali
1. Tangan lemas sering menjatuhkan barang
2. Lemah pada tungkai kaki, sering tersandung atau tejatuh
3. Sulit menegakkan kepala
4. Bicara tidak jelas
5. Sulit menahan
6. Sulit berjalan dan melakukan aktivitas normal sehari-hari
7. Sulit menjaga posisi badan.
Jika komplikasi maka penderita akan mengalami kesulitan bicara, gangguan makan, demensia, dan gangguan makan.
Pengobata Lou Gehrig bisa dilakukan untuk menghambat perkembangan penyakit.
Serangkaian terapi juga bisa dilakukan, di antaranya terapi fisik, terapi bicara, terapi pernapasan, dan terapi okupasi. (iam/tribunjateng.com)