Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Di ILC, Aa Gym Minta Ahok Diundang di Reuni 212 Tahun Depan, Ini Alasannya

Aa Gym meminta kepada panitia reuni akbar 212 tahun depan untuk mengundang mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng
Aa Gym minta Ahok diundang di acara reuni 212 

"Polisi, tentara, intel pasti tersentuh hatinya dan akan mengatakan ini bukan musuh saya," ujar Aa Gym.

Aa Gym lantas mengatakan sebaiknya aksi reuni 212 perlu dirawat.

"Siapaun presidennya nanti, 212 kita rawat, sebagai momentum kebersamaan kita," ujar Aa Gym.

3 Protes Keras PBNU Terkait Cuitan Dubes Arab Saudi hingga Desak Dipulangkan

Lirik Lagu Memori Berkasih Nella Kharisma, Videonya Trending di Youtube

Detik-detik Pawang Ular Jinakkan King Kobra Sepanjang 4,5 Meter di Sungai

Aa Gym juga menyarankan agar aksi 212 mengundang Ahok sebagai tanda bhawa sudah tidak ada permasalahan.

"Tahun depan Pak Ahok sudah lulus ya, kita undang , kita sudah nggak ada masalah lagi, Pilpres sudah selesai, sudahlah ada episode baru di Indonesia, kalau ada rasa ketidakadilan, ya tinggal kita perbaiki saja, kalau rasa ketidaadilan ini tidak bisa dipaksa," ujar Aa Gym.

Aa Gym lantas menambahkan jika reuni 212 ini dijadikan bahan renungaan, maka akan mengambil banyak manfaat.

Aa Gym lantas menambahkan "siapa yang ingin menghancurkan negeri ini, sakit hati ini ketika selalu dikaitkan dengan radikal, intoleran, anti pancasila, perih hati ini dikatakan seperti itu, padahl kami sangat mencintai negeri ini" ujar Aa Gym.

Aa Gym menilai bahwa ketika masyarakat memandang pakai hati, maka aksi 212 ini akan memberikan manfaat yang begitu banyak.

Diketahui, pada hari Minggu 2 DEsember 2018, para peserta 212 menggelar aksi reuni akbar 212.

Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Ustaz Bernard Abdul Jabbar menuturkan jumlah peserta reuni 212 yang ikut berpartisipasi.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari media, peserta aksi 212 mencapai 8 hingga 10 juta jiwa.

"Kalau dulu sekitaran tujuh juta, tapi sekarang menurut informasi dari media yang menggunakan drone, itu hampir sekitar 8-10 juta yang hadir," ujar Bernard di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (2/12).

Lanjutnya, Bernard menduga itulah penyebab sejumlah peserta membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mencapai kawasan Monas.

Menurutnya peserta bahkan harus berdesak-desakan untuk mencapai Monas, meski berjalan kaki.

"Ya secara signifikan, kendalanya mungkin karena banyaknya jumlah peserta sehingga menyebabkan desak-desakan, mereka yang datang tidak kebagian pintu masuk, sehingga mereka berada di jauh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved