Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kisah Band Element Diganti Band Seventeen Manggung di Tanjung Lesung, Lolos dari Tsunami Banten

Kisah Band Element digantikan Band Seventeen pada detik-detik terakhir manggung di Tanjung Lesung, lolos dari tsunami Banten.

Penulis: Suci Rahayu | Editor: abduh imanulhaq
SURYA MALANG
Kisah band element selamat dari tsunami banten, batal manggung di tanjung lesung 

TRIBUNJATENG.COM - Didi Riyadi, drummer band Element menceritakan dirinya dan personel band element lainnya yang lolos tsunami Banten karena batal manggung di Pantai Tanjung Lesung

Didi Riyadi menceritakan seharusnya Band Element lah yang manggung di acara Employee Gathering PLN UIT JBB pada Sabtu (22/12). 

Namun event organizer acara tersebut membatalkan kesertaan Band Element dan digantikan oleh Band Seventeen. 

Ferdy Taher, vokalis band Element, dan Didi Riyadi menceritakan kisahnya yang lolos dari tsunami Banten dalam video Rans Entertainment.

Ferdy Taher menceritakan bahwa seharusnya Band Element lah yang manggung di Pantai Tanjung Lesung

"Jadi seharusnya yang manggung di sana itu Band Element, udah deal, udah kirim-kiriman harga, kamarnya juga udah semua, udah kita blok juga tanggalnya," ujarnya. 

Namun di detik-detik terakhir pihak event organizer membatalkan perjanjian yang sudah dibuat karena Band Element akan digantikan Band Seventeen. 

"Tapi tiba-tiba kita dihubungin kalau maaf kita nggak jadi pakai Element, kita pakainya Seventeen." 

Ferdy Taher pun mengaku bahwa saat mendapat kabar tersebut ia tidak merasa kesal. 

Ia dan personil band Element lainnya hanya berfikir mungkin memang belum rezeki mereka saja. 

Ferdy kaget ketika pada pagi harinya mendengar berita tentang tsunami Banten di Pantai Tanjung Lesung

Lebih kaget lagi saat mengetahui personil Band Seventeen turut tersapu ombak dan menjadi korban. 

Ia pun langsung menelfon Didi Riyadi yang sama-sama kaget. 

"Ini kan acara semalem, ini yang harusnya kita manggung di sini," ujar Ferdy. 

Ferdy tak menyangka bahwa pembatalan dari event organizer tersebut dalam membuatnya lolos dari tsunami Banten. 

Pasalnya ia berencana membawa serta anak dan istri saat manggung di Tanjung Lesung

Didi Riyadi pun terhenyak dan berfikir bahwa jika tidak ada pembatalan tersebut, dirinya lah yang bisa saja menjadi korban dari tsunami Banten. 

"Ya jadi mikir aja, ini kalau Element jadi main, mungkin hari ini belum tentu ada di sini," ujar Didi Riyadi

Ia pun turut berduka dan kaget saat mengetahui Band Seventeen menjadi korban tsunami Banten. 

Dikabarkan bahwa Band Seventeen kini hanya tersisa vokalisnya saja, yaitu Ifan Seventeen

Ifan Seventeen kehilangan ketiga kawan bandnya, manager dan kru band, serta istri tercinta. 

Bani Seventeen dan manager pertama kali ditemukan dalam keadaan meninggal. 

Disusulu dengan ditemukanya Herman Seventeen dalam keadaan meninggal. 

Ifan yang masih menyimpan harapan bahwa Andi masih dapat diselamatkan pun kembali hancur setelah mendapat kabar bahwa Andi Seventeen ditemukan meninggal. 

Begitu pula saat istri tercintanya, Dylan Sahara, juga ditemukan meninggal setelah menunggu kabar dua hari lamanya. 

Kronologi mengenai bencana yang membawa duka itu disampaikan juru bicara Yulia Dian melalui rilis kepada media, Minggu (23/12/2018).

"Pada 22 Desember sekitar pukul 21.30 WIB, air pasang menyapu bersih panggung yang letaknya sangat berdekatan dengan laut," kata Yulia Dian.

Menurutnya, tsunami yang merobohkan panggung berlangsung saat Seventeen membawakan lagu kedua.

"Air pasang naik ke permukaan dan menyeret seluruh orang yang ada di lokasi," imbuh dia.

Saat arus surut diketahui ada anggota Seventeen yang bisa menyelamatkan diri.

Namun, sebagian lainnya tidak menemukan tempat berpegangan.

"Posisi panggung tepat membelakangi laut. Saat ini korban bencana terpencar di klinik-klinik dalam radius 2-3 km dari lokasi kejadian," ujarnya.

Menurut Yulia bilang, Seventeen pun kehilangan orang-orang tercinta.

"Pemain bass kami M Awal Purbani yang biasa disapa Bani juga Road Manajer Oki Wijaya menghembuskan nafas terakhirnya," papar dia.

Dia menambahkan, sejak tadi malam tim SAR sudah diturunkan.

Personel dan kru Band Seventeen yang selamat belum bisa kemana-mana karena minimnya transportasi.

"Adapun keluarga yang belum kami temukan adalah Herman Sikumbang (gitaris), Andi Windu Darmawan (drum), Ujang (kru) dan Dylan Sahara (istri Ifan – vokalis)," tambahnya.

Musibah tsunami ini juga membawa duka mendalam bagi keluarga komedian Aa Jimmy dan Ade Dora.

Komedian Heriyanto atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Aa Jimmy (35)yang suka menirukan gaya salah satu dai terkenal ikut menjadi korban tewas.

Ia menjadi salah satu pembawa acara bersama Ade "Jigo" dalam acara gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, tersebut.

Kabar tersebut diungkapkan oleh vokalis Seventeen, Ifan, dalam wawancara via telepon dengan TVOne, Minggu (23/12/2018).

"Kebetulan yang saya lihat dengan mata kepala saya sendiri itu ada Aa Jimmy, kebetulan MC nya Aa Jimmy sama Ade Jigo eks Teamlo.Ade alhamdulillah selamat, cuma Aa Jimmy meninggal," kata Ifan, seperti dikutip Kompas.com.

Ia mengatakan, ketika berhasil menyelamatkan diri ke daratan, Ifan melihat jenazah Aa Jimmy terbaring di pinggir pantai.

"Saya lihat jenazahnya di tepi pantai. Kalau pengisi acara lain aku enggak tahu. Cuma peserta gathering ada 260, belum sama keluarganya, event organizer dan kru panggung. Ini kebetulan gathering perusahaan, acara akhir tahun," ujar Ifan.

"Sebagian yang terlempar ke laut. Mungkin sekitar 70 persen terlempar ke daratan itu sebagian besar selamat. Yang kelempar ke laut sebagian besar meninggal. Karena saya lihat kepanikan orang," tambahnya.

Rekan Aa Jimmy, Ade Dora, selamat tapi istri mantan personel Teamlo itu meninggal dunia menjadi korban tsunami Banten.

Melalui akun Instagramnya @adejigo, Ade menyampaikan bahwa istrinya meninggal dunia.

Ade mengungkapkan bahwa istrinya adalah sosok yang baik dan salehah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved