BNPB Sebut Gunung Anak Krakatau Baru Meletus Besar 500 Tahun Lagi
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho sebut Gunung Anak Krakatau baru akan meletus 500 tahun lagi
Gunung Anak Krakatau punya tipe strombolian. Gunung ini memang sewajarnya terus menyemburkan lava pijar dan abu vulkanik.
PVMBG juga sudah menetapkan kalau wilayah sepanjang 2 kilometer dari puncak kawah dinyatakan sebagai zona berbahaya dan tak boleh didekati manusia.
"Erupsi Gunung Anak Krakatau juga tidak mengganggu proses pelayaran kapal di Selat Sunda maupun jalur penerbangan di langit di atasnya," terang Sutopo.
Sebelumnya, Sutopo sempat mengatakan ia tak mengira longsoran bawah laut Gunung Anak Krakatau mampu menyebabkan tsunami.
Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau bulan ini termasuk bukan yang paling besar jika dilihat dari segi frekuensi dan tremor letusan.
"Kalau kita lihat letusannya juga tidak yang paling besar. Bulan Oktober dan November malah letusannya lebih besar," lanjut Sutopo.
Berdasarkan sejarah catatan tsunami di Indonesia, sebanyak 90 persen tsunami dibangkitkan oleh gempa bumi.
Sementara 10 persen dibangkitkan oleh longsor bawah laut dan erupsi gunung api.
Kondisi ini menjadi tantangan bagi Indonesia untuk dapat mengembangkan sistem peringatan dini tsunami yang disebabkan longsoran bawah laut dan erupsi gunung api.
Apalagi, Indonesia saat ini memiliki 127 gunung api aktif.
"Sebanyak 13 persen populasi gunung api aktif dunia ada di indonesia yang berpotensi juga menimbulkan tsunami," ujar Sutopo.
(*)