Dengar Suara Dentuman dan Kilat Menyambar di Atas Gunung Anak Krakatau, Warga Minta Dievakuasi
Warga yang tinggal di dekat Gunung Anak Krakatau kini semakin sering mendengar suara dentuman keras sepanjang hari disertai kilat menyambar
TRIBUNJATENG.COM, BAKAUHENI - Aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) dalam sepekan ini terus menunjukkan peningkatan.
Warga yang tinggal di dekat Gunung Anak Krakatau kini semakin sering mendengar suara dentuman keras sepanjang hari.
Tak hanya itu, kilatan menakutkan kini muncul di Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi.
Abdul Rahman warga Pulau Sebesi mengaku setiap kali ada suara letusan selalu diikuti dengan sambaran kilat yang menakutkan.
Kejadian seperti itu, kata Abdul Rahman sebelumnya jarang terjadi, meski aktivitas Gunung Anak Krakatau meningkat.
"Kondisinya sangat mencekam. Debu GAK mulai menyelimuti pulau Sebesi. Suara gelegar letusan juga sangat kuat," kata Abdul Rahman.
Warga di pulau itu mengaku, sejak akhir pekan kemarin debu vulkanik dari aktivitas Gunung Anak Krakatau menyelimuti pulau.
Suara letusan Gunungn Anak Krakatau pun terus menggelegar sepanjang hari.
"Sekarang debu GAK menyelimuti pulau. Suara letusannya semakin kuat. Karenanya kita minta
dievakuasi, khawatir dengan aktivitas GAK," kata Suganda salah seorang warga pulau Sebesi, Rabu (26/12/2018).
Suganda menjadi bagian dari gelombang pengungsi dari Pulau Sebesi dan Sebuku yang dievakuasi.
Menurutnya, aktivitas GAK yang mengkhwatirkan ini membuat warga pulau tersebut meminta dievakuasi ke darat.
Ribuan Warga Diangkut
Sementara, ribuan warga Pulau Sebesi dan Sebuku sudah diangkut menggunakan KMP Jatra III , KM Trisula dan KM Sabuk Nusantara dan bawa lewat Pelabuhan Bakauheni.
KMP Jatra III yang membawa sekitar 1.000 warga Sebesi dan Sebuku tiba di dermaga 5 pelabuhan Bakauheni pada sekitar pukul 11.45 WIB.
KM Trisula membawa lebih dari 200 warga, sedangkan KM Sabuk Nusantara membawa 80 warga Sebuku.