Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Syok Lihat Kondisi Sebenarnya Gadis Pujaan, KL Batalkan Lamaran dan Gantung Diri di Sekolah

KL pun batal meminang IT. Syok dan kecewa dengan kenyataan yang dilihatnya, KL nekat mengakiri hidupnya

Editor: muslimah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Kapolsek Kayan Hilir Iptu Ya Yanto memeriksa tempat KL bunuh dii di SDN 17 Kelangau, Desa Jaya Sakti, Kecamatan Kayan Hilir, Sintang, Senin (24/12/2018) pukul 19.15 WIB. 

TRIBUNJATENG.COM - Seorang pemuda, KL (28), syok saat melamar gadis pujaan hatinya.

Sang gadis pujaan hati, IT, yang dikenal KL selama ini hanya melalui handphone, ternyata tidak seperti yang dibayangkan.

KL pun batal meminang IT.

Syok dan kecewa dengan kenyataan yang dilihatnya, KL nekat mengakiri hidupnya.

Ia memilih gantung diri di sekolah.

Peristiwa memilukan ini terjadi di Dusun Kelangau, Desa Jaya Sakti, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang, Senin (24/12/2018) pukul 19.15 WIB.

Awalnya, warga Dusun Kelangau, digemparkan dengan penemuan mayat laki-laki yang tidak dikenal.

Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan gantung diri di SDN 17 Kelangau, Desa Jaya Sakti, Kecamatan Kayan Hilir, Kabupaten Sintang.

Mengetahui hal ini, warga Dusun Kelangau kemudian melaporkan ke anggota Polsek Kayan Hilir.

Menerima laporan tersebut, Kapolsek Kayan Hilir Iptu Ya Yanto bersama anggota dan dokter Puskesmas Kayan Hilir mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

"Kita baru tiba di TKP sekitar jam delapan malam. Jenazah korban sudah diturunkan warga dan dalam posisi terbaring di tanah di halaman SDN 17 Kelangau," ungkap Iptu Ya Yanto saat dikonfirmasi Tribun Pontianak, Rabu (26/12/2018) pagi.

Berdasarkan pemeriksaan awal dari saksi-saksi dan TKP, diketahui korban bernama KL.

Ia warga Dusun Lubuk Tapang, Desa Empunak Tapang Keladan, Kecamatan Ketungau Hulu.

KL lahir pada 20 Mei 1990.

Setelah mengamankan barang bukti di TKP dan mencatat identitas korban, anggota Polsek Kayan Hilir dan tenaga medis Puskesmas Kayan Hilirmengevakuasi KL.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyabab kematiannya.

Setelah mengetahui identitas korban, lanjut Kapolsek pihaknya kemudian menghubungi keluarga.

Dari keterangan pihak keluarga, sebelum meninggal korban bersama ayahnya dan ketua adat bermaksud meminang gadis pujaan hatinya.

"Ketiganya berangkat dari Dusun Lubuk Tapang, Desa Empunak Tapang Keladan, Kecamatan Ketungau Hulu datang ke Dusun Kelangau, Kecamatan Kayan Hilir. Mereka hendak meminang gadis bernama IT," ujarnya, Rabu (26/12/2018) pagi.

Ternyata selama ini, meski menjalin hubungan, KL dan IT belum pernah bertemu.

Keduanya tidak pernah melihat langsung wajah dan fisik masing-masing.

KL dan IT hanya berhubungan melalui telepon.

KL mendapat nomer telepon IT, dari sang ayah.

Sang ayah mendapatkan nomor telepon IT dari sebuah siaran radio.

Lalu terjalinlah komunikasi lebih lanjut.

Rupanya, komunikasi yang selama ini terjalin, membuat keduanya jatuh hati.

"Sampailah korban ingin hubungan lebih lanjut dan datang melamar IT,” kata Kapolsek.

Iptu Ya Yanto menambahkan, pertemuan pertama KL dan IT, tidak terjadi seperti yang diharapkan.

“Setelah datang dan bertemu IT, ternyata di luar dugaan si korban, bahwa wanita yang dikenalnya lewat handphone itu tuna netra (tidak bisa melihat),” ujarnya.

Hal itu rupanya membuat KL terpukul.

Syok dengan kenyataan tersebut, KL, bersama ayah dan ketua adat, pun batal melakukan pinangan.

KL kemudian pergi dan menelepon seorang kakaknya di Ketungau Hulu.

Ia memberi kabar bahwa dirinya gagal meminang gadis pujaannya.

Saat itu, KL sudah mengatakan hal yang mengejutkan.

"Saat menelepon kakaknya, korban mengatakan gagal untuk meminang gadis tersebut. Sempat mengatakan akan bunuh diri. Setelah itu HP nya dimatikan, sehingga tidak dapat dihubungi kembali," tegas Kapolsek.

Rupanya, KL membuktikan ucapannya.

Ia benar-benar nekat bunuh diri.

Sang ayah yang berusaha mencari KL, karena pergi dan hp tidak aktif, menerima kabar bahwa anaknya ditemukan meninggal.

KL ditemukan gantung diri di Gedung SDN 17 Kelangau.

Iptu Ya Yanto menegaskan dugaan sementara KL meninggal karena murni gantung diri.

"Dari pihak keluarga korban juga menganggap masalah kematian ini adalah murni gantung diri dan tidak ada rencana untuk melaporkan atas kematian tersebut," ujar Iptu Ya Yanto.

Oleh karena itu, jenazah korban rencananya akan dijemput oleh pihak keluarga untuk langsung dimakamkan di kampung halamannya.

"Rencananya jenazah korban akan dibawa kembali ke kampung asalnya di Dusun Lubuk Tapang, Desa Empunak Tapang Keladan, Kecamatan Ketungau Hulu untuk dikuburkan oleh pihak keluarga," pungkas Ya Yanto. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Gadis Pujaan Tak Seperti yang Dibayangkan, Pemuda Ini Batalkan Lamaran dan Gantung Diri di Sekolah

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved