Polemik Posisi Jaksa Agung, Arsul Sani Tantang Dahnil Anzar, Penonton Langsung Riuh
Arsul Sani berdbeta dengan Dahil Anzar terkait jaksa agung dari kader partai politik. penonton riuh.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Aksi 212 adalah suara ketidakadilan yang masif di dengar oleh publik dan mereka mengekspresiakn di Monas
dan Kader partai politik yang jadi Jaksa Agung ya tidak bisa dinafikkan pasti punya ketergantungan dan komunikasi politik, bahkan tidak bisa penegakan hukum berjalan dengan adil, sebutlah fenomena partai kader tertentu hijrah ke satu partai, nah itu fenomena sebagai sinyal sinya tertentu, itu dirasakan oleh publik, dan tidka bisa diukur dengan angka statistik, hukum tentang rasa keadilan publik, itu yang penting," ujar.
Lantas, Arsul Sani menu njukkan beberapa tokoh politik yang menjadi jaksa agung.
Arsul menilai bahwa hal tersebut tidak masalah.
"Jangan lakukan generalisasi, coba tunjukkan masalahnya," tantang Arsul Sani.
Lantas, tim Prabowo berusaha membantah pernyataan Arsul Sani bahwa ada masalah terkait jaksa agung dari kader partai politik.
Kemudian, Dahnil menegaskan jika Prabowo-Sandi terpilih, tidak akan memilih Jaksa Agung dari kader partai politik.
Taufik Basari lantas membatah pernyataan tim prabowo lantaran tidak memiliki data soal ketidakadilan.
Ferry Mursidan dari tim Prabowo menegaskan bahwa keadilan tidak bisa diukur dari index, tetapi rasa keadilan.
Diketahui, HM Prasetyo dilantik Presiden Jokowi ssebagai Jaksa Agung.
Berbagai kalangan mengkritik keputusan Jokowi tersebut jika melihat latar belakang Prasetyo sebagai politisi Nasdem.
Prestasi Prasetyo ketika di kejaksaan juga dipertanyakan. (TribunJateng.com/Woro Seto)