Breaking News:

Kasus Belasan Warga Banyumas Raya yang Telantar di Sragen Cari Nasabah MLM Tak Bisa Ditarik Pidana

Beberapa hari terakhir ini netizen Banyumas Raya dihebohkan penemuan 16 remaja di sebuah rumah kontrakan sebuah MLM di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: abduh imanulhaq
DIET SPOTLIGHT
Ilustrasi MLM 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Beberapa hari terakhir ini netizen Banjarnegara, Kebumen, Wonosobo dan sekitarnya dihebohkan penemuan 16 remaja di sebuah rumah kontrakan di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah.

Mereka yang rata-rata warga Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, dan Kebumen itu dikabarkan telantar di rumah kontrakan tersebut.

Usut punya usut, para remaja ini tengah menjalankan bisnis dengan model Multi Level Marketing (MLM) berlabel **net.

Mereka yang tergiur tawaran manis itu pun diduga telah menyetorkan sejumlah uang, kurang lebih Rp 9 juta/orang untuk kelancaran bisnisnya.

Pemilik Kontrakan di Sragen Tuturkan Kisah Pilu Remaja Banyumas Raya yang Telantar Cari Nasabah MLM

Polres Sragen Temukan Belasan Remaja Putera dan Puteri Dalam Kondisi Lemas di Satu Rumah Kontrakan

Kapolsek Gemolong AKP I Ketut Putra mengatakan, kepolisian tidak menemukan adanya dugaan tindak pidana dalam kasus tersebut.

"Yang mengontrakkan rumah itu juga orang Banjarnegara. Mereka di situ disuruh cari nasabah. Tapi saya tanya alamat pasti orang itu, mereka tidak tahu," katanya kepada Tribunjateng.com melalui telepon, Kamis (11/1/2018).

Ia menyatakan kelompok muda-mudi itu memang kehabisan ongkos sehingga kesulitan pulang ke kampung halaman.

Tetapi di antara mereka tidak ada yang melapor ke pihaknya merasa dirugikan yang mengarah pada tindak pidana.

Menurut dia, perkara itu murni bisnis sehingga tidak bisa ditarik ke ranah pidana semisal dugaan penipuan.

Dalam dunia MLM atau model penjualan berjenjang itu, anggotanya dituntut mendapat "pengikut" atau nasabah baru agar mendapatkan keuntungan.

Semakin banyak pengikut, kian besar keuntungan yang didapat.

Masalahnya, para remaja ini tak juga mendapatkan nasabah di Sragen.

Ia memaklumi, mencari nasabah yang tertarik dalam bisnis itu tidaklah mudah.

Terlebih di daerah yang masih asing bagi mereka yang kebanyakan warga Banyumas Raya ini.

"Mereka mau pulang tapi ongkos habis. Mereka kan gak punya kenalan di sini. Mereka gak dapat nasabah di sini," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved