Gatot Nurmantyo Minta Fotonya Dicopot dari Baliho Prabowo-Sandiaga, Ini Jawaban Priyo Budi Santoso
Gatot Nurmantyo merasa keberatan dan meminta agar fotonya dicopot dari di baliho capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Gatot Nurmantyo merasa keberatan dan meminta agar fotonya yang dipasang di baliho capres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dicopot.
Hal tersebut disampaikan Gatot Nurmantyo melalui akun Twitter @Nurmantyo_Gatot pada Sabtu (12/1/19).
Dalam cuitan tersebut, tampak Gatot mengunggah sebuah foto baliho Prabowo-Sandi yang terpampang di posko kemenangan.
Tak hanya itu, Gatot juga mengunggah sebuah foto berita di surat kabar Warta Kota (grup Tribun Jateng).
Lantaran hal itu, Gatot mengaku tidak tahu menahu alasan fotonya dicatut di baliho tersebut.
Dirinya bahkan tidak pernah dimintai persetujuan dan diberi pemberitahuan baik secara lisan maupun tulisan.
• Priyo Budi Minta Gatot Nurmantyo Maklum Jika Pendukung Prabowo Lakukan Aksi Unfollow Akun Twitternya
• Diprotes Gatot Nurmantyo Soal Baliho, Djoko Santoso: Bantu Saya Boleh, Memilih 01 Juga Boleh
• Nama yang Tertukar, Dahlan Iskan Blusukan di Tegal Diteriaki Remaja yang Memanggilnya Mahfud MD
• Fadli Zon Sindir Deklarasi Alumni UI Dukung Jokowi-Maruf Amin: Poster pun Seperti Dibikin Pabrikan
• Akan Gunakan Nama Latief pada Calon Anak, Nikita Mirzani Balas Komentar Kakak Dipo Latief
Sehingga Gatot meminta agar baliho tersebut diturunkan segera.
"Mengenai brita spt tsb diatas & ada foto saya pd baliho Posko BPN Prabowo-Sandi di Solo, saya nyatakn bhw saya tdk tahu menahu, tdk prnah dmintai prsetujuan atau dberi pmberitahuan baik sc lisan maupun verbal. Utk itu, Saya mohon agar foto saya dturunkn dri baliho trsbut scepatnya," tulisnya.
Menanggapi cuitan Gatot Nurmantyo tersebut, lantas beberapa tokoh politik memberikan komentar.
Termasuk Sekjen Partai Berkarya yang juga Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso.
@eae18: Timses Prabowo Solo, ayoo copot. Gak perlu pasang foto Jenderal Gatot. Gak ada pengaruhnya juga kok.
@PriyoBudiS: Terima kasih infonya saya kebetulan tidak hadir ke Solo. Kepada mas @Nurmantyo_Gatot atas nama BPN kami mohon maaf, mungkin mas Djoko Santoso juga nggak ngeh. Segera kami musnahkan baliho tsb
@mnsurbakti: Segera di tarik tuh bang @Dahnilanzar @PriyoBudiS @fadlizon Gak perlu jugalah melibatkan orang2 yg bukan dalam barisan BPN Masih banyak tokoh lain, seperti @SBYudhoyono dan pak Amien Rais.
Sebelumnya diberitakan TribunSolo.com, foto Gatot Nurmantyo terpasang di posko BPN Prabowo-Sandiaga di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (11/1/2019).
Dalam foto itu, tampak Gatot Nurmantyo masih menggunakan atribut lengkap tentara bertopi bintang empat.
• Arteria Dahlan dan Jansen Saling Tuding hingga Pembawa Acara Berusaha Melerai
• Keunggulan dan Karakter Unik dari Tiap Zodiak, Capricorn Zodiak Para Bos
• Arteria Dahlan dan Jansen Saling Tuding hingga Pembawa Acara Berusaha Melerai
Namun saat disinggung apakah foto Gatot menandakan dia bergabung ke Prabowo-Sandi, Ketua BPN Prabowo-Sandi, Djoko Santoso menjawab diplomatis.
"Kalian (wartawan) sudah pinter semuanya," ungkapnya usai peresmian Posko BPN Prabowo-Sandiaga di Kota Solo, Jumat (11/1/2019).
Menurut Djoksan sapaan akrabnya, dalam negara demokrasi setiap orang memiliki hak untuk mementukan pilihannya.
"Selama ini baik-baik saja, mau membantu saya boleh. Mau memilih 01 juga boleh," aku dia.
Djoksan menegaskan, ketika Gatot masih menjadi anggotanya dalam tubuh TNI, sebagai senior ia telah menjelaskan tugas dan kewajibannya dengan baik.
"Memasuki politik saat ini, bebas-bebas saja," terang dia.
• Nama yang Tertukar, Dahlan Iskan Blusukan di Tegal Diteriaki Remaja yang Memanggilnya Mahfud MD
• Fadli Zon Sindir Deklarasi Alumni UI Dukung Jokowi-Maruf Amin: Poster pun Seperti Dibikin Pabrikan
• Cuaca Buruk, Angin Kencang Robohkan Pohon-pohon dan Tiang Listrik di Kartasura Sukoharjo
BPN Prabowo-Sandi diprediksi mengincar kemenangan di tempat pemungutan suara (TPS) di dekat kediaman Presiden Jokowi.
Menurut Pengamat Politik dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, pendirian Sekretariat Nasional (Seknas) dan Posko BPN di dekat kediaman Jokowi menargetkan sesuatu.
"Siapa tahu di TPS kawasan rumah Jokowi suaranya kalah, salah satunya targetnya itu," terang dia kepada TribunSolo.com, Kamis (10/1/2019).
"Itu akan mempengaruhi opini publik secara nasional, jika Jokowi kalah di kampungnya sendiri," jelasnya menegaskan.
Namun menurut dia, mematahkan suara Jokowi di kampungnya tidak semudah yang dipikirkan.
Dikatakan, selain bertarung di "rumah" orang nomor satu di Indonesia itu, di Solo juga dikenal dengan pemilih loyal.
"Hanya akan mempengaruhi pemilih mengambang (undecided voter) yang menentukan pilihan terutama pemilih muda di perkotaan," katanya.
"Tapi jumlahnya tidak signifikan."
Dia menambahkan, hanya saja starategi itu tetap menganggu psikologi pemilih Jokowi dan juga Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
"Tim Jokowi mungkin tidak menyangka strategi kepung rumahnya (Jokowi) ini digunakan kubu Prabowo," ungkapnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)