Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Marak Bisnis Esek-esek Online, Apa Kabar Anjelo Gang Sadar Baturraden? Begini Kisahnya

Gang Sadar sudah ada sejak 1970-an. Karena keberadaanya, Baturraden juga terkenal menjadi tempat wisata esek-esek.

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: m nur huda
Tribun Jateng/ Putra Sejati
Tukang ojek "Anjelo" di Gang Sadar Baturraden bersiap mengantarkan pelanggan.  

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Putra Sejati

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Malam minggu terminal bus Baturraden mulai ramai dipadati kendaraan.

Semakin malam denyut nadi bisnis jasa prostitusi di wilayah tersebut semakin terasa.

Gang Sadar sudah ada sejak 1970-an.

Karena keberadaannya, Baturraden juga terkenal menjadi tempat wisata esek-esek.

Memasuki pukul 01.00 WIB, kendaraan mulai ramai berlalu-lalang memarkirkan kendaraanya.

Apalagi pada hari ini, Sabtu (13/01/2019) wisata Gang Sadar, Baturraden semakin ramai dikunjungi pria hidung belang.

Berita Duka, Robby Tumewu Meninggal Dunia Setelah Sakit Lama

Terdengar suara telepon berdering dari atas gardu tunggu pangkalan ojek.

Langsung saja Darsito (55) warga Desa Karangsalam, Kecamatan Baturraden menerima panggilan telepon dengan penuh antusias.

Antusiasme Darsito bukan karena sehabis menerima kabar mendapatkan hadiah undian.

Tetapi, dia senang malam itu mendapatkan jatah mengantar PSK Gang Sadar ke hotel Puri Wisata pesanan pelanggan. 

Rokok yang masih dihisapnya segera saja ditanggalkan.

Dia ambil jaket dan kunci motor yang tergantung di dekat kalender gardu pos pangkalan ojek.

Diprotes, Baliho Gatot Nurmantyo di Posko BPN Prabowo-Sandiaga di Solo Akhirnya Dicopot

Tidak lama kemudian sosok wanita keluar dari mulut Gang Sadar ditemani seorang lelaki yang merupakan mucikarinya.

 Motor dinyalakan, siap mengantar ke hotel tujuan.

Darsito begitu setia dengan pekerjaannya sebagi tukang ojek.

Profesi ojek dia tekuni semanjak 1998.

Sudah 21 tahun pekerjaan tersebut mampu menghidupi kehidupannya.

Pukul 01.16 WIB dini hari ini, dia baru mengantarkan satu PSK.

Biasanya satu kali jalan dia bisa memperoleh  Rp 20 ribu sampai Rp 50 ribu.

Nama Gang Sadar memang begitu unik sebagai sebuah tempat para lelaki memanjakan diri menyalurkan libido.

Namanya memang Gang Sadar, tetapi tidak pernah membuat sadar para penikmatnya.

Tidak hanya nama tempatnya saja yang keren dan unik.

Sebutan tukang ojek yang biasa mengantar jemput para PSK juga unik. 

Anjelo, adalah akronim dari 'antar jemput lonte'.

Anjelo memang lebih akrab di telinga para mucikari dan PSK Gang Sadar.

Tetapi, Darsito menolak julukan tersebut.

Sebab, menurutnya dia hanya tukang ojek biasa.

Kalau siang dia juga mengantarkan penumpang para umumnya dan tidak mengkhususkan diri hanya para PSK saja. 

Setelah mengantarkan satu PSK ke hotel Darsito kembali duduk menunggu di gardu pos ojek.

"Kondisinya sudah berbeda, tidak seramai dulu. Banyak PSK-PSK memilih kost di Purwokerto," ujar Darsito, sambil menghisap rokok.

Akhir-akhir ini ramai pemberitaan mengenai prostitusi online.

Tidak bisa dipungkiri Gang Sadar sebagai lokalisasi PSK di Kabupaten Banyumas juga terdampak hal tersebut.

Terlebih lagi pengaruh terhadap gaya hidup mereka. 

"Saat ini kemana-mana diantar menggunakan ojek online. Banyak PSK yang memanfaatkan jasa ojek online tersebut. Kalau dulu pelanggan pesen 5 orang diantar semua memakai ojek biasa, sekarang mereka memilih menggunakan online ojek mobil," tambah Darsito.

Penghasilan Anjelo sangat bergantung pada PSK yang membutuhkan jasa antar jemput.

Peran mereka saat ini mulai tergantikan dengan adanya ojek online.

Keluhan para Anjelo juga bukan hanya pengaruh ojek online.

Tetapi, semakin berkurangnya PSK yang berada di Gang Sadar.

"PSK Gang Sadar sekarang sudah mulai berkurang. Semenjak Februari 2018 awalnya masih 125 orang, kini tinggal 100 orang," ujar Gino (55) warga Desa Karangmangu, sebagai mucikari di Gang Sadar.

Faktor penyebab berkurangnya PSK di Gang Sadar karena berpindah di tempat lain.

Mereka biasanya pindah ke kota-kota seperti Bandung dan Jakarta.

Sementara sebagian ada yang memilih kos di Purwokerto.

"Kemudahan teknologi dan informasi memudahkan PSK saat ini mudah bertransaksi mandiri secara online", ujar Gino pada Tribunjateng.com, Sabtu (12/01/2019).

Dampak itulah yang dirasakan oleh para ojek pangkalan di terminal Baturraden.

Para Anjelo, menjadi sepi penumpang sekaligus pendapatan berkurang. (*) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved