Berita Duka, Robby Tumewu Meninggal Dunia Setelah Sakit Lama
Robby Tumewu meninggal usai mengalami sakit yang lama pada Senin (14/1/2019) pukul 00:05 WIB.
Penulis: Puspita Dewi | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Kabar duka datang dari dunia perfilman nasional.
Aktor senior Robby Tumewu meninggal dunia setelah mengalami sakit yang lama pada Senin (14/1/2019) pukul 00:05 WIB.
Hal itu dijelaskan oleh kerabatnya, Becky Tumewu.
Kendati demikian, Becky Tumewu enggan menyebut penyakit yang diderita oleh mendiang Robby Tumewu.
• Robby Tumewu Pernah Pingsan Saat Live di TV Hingga Alami Pendarahan
• Artis Senior Robby Tumewu Kena Stroke Hingga Operasi Otak, 3 Makanan Ini Bisa Jadi Pemicunya
• Divonis Umur Tinggal 4 Bulan karena Kanker Otak, Epy Kusnandar Sembuh Berkat Ramuan Herbal Ini
• Inilah 16 Gejala Kanker Otak yang Diduga Dialami dr Ryan Thamrin
"Robby sakit sudah lama, sudah tidak usah diceritain lagi bagian sakitnya, dia telah pergi tadi dini hari, pukul 00.05, semua derita dan sakit penyakit sudah diangkat dari Robby, saya tidak pernah akan lupa dengan kebaikan Robby, senyum dan tawa yang selalu beliau bagikan pada orang di sekitarnya, komentar komentar dan cerita yang membuat kita semua tertawa, suasana selalu seru dan ceria saat ada Robby, syuting panjangpun tidak terasa," tulis Becky Tumewu dalam laman Instagramnya.
Robby Tumewu menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 65 tahun.
Ia adalah perancang busana dan pemain film serta sinetron Indonesia.
Robby terkenal sebagai perancang busana yang kerap membuat desain dengan corak dan bentuk yang unik dan funky.
Sebelum dikenal sebagai pemain sinetron dan film, Robby telah dikenal sebagai desainer.
Robby sejak kecil pintar menggambar dan suka membuat sketsa busana.
Dia juga suka menyanyi dan senang main drama.
Padahal Robby bukan dari keluarga seni.
Ayahnya pensiunan karyawan di pabrik senjata Pindad, Bandung.
Ibunya guru bahasa Jerman.
Tekad Robby untuk berkarier di bidang fashion sempat mendapat tentangan dari ibunya, Emmy Tumewu.
Sang ibu menginginkan anaknya meniti karier di bidang perhotelan yang menjanjikan lebih banyak penghasilan. Robby pun kuliah di perhotelan dan sempat bekerja sebagai trainee di Hyaat Hotel Ambassador pada 1974. Namun keinginan untuk menjadi desainer begitu kuat.
Robby bersama teman-temannya mendirikan kelompok yang diberi nama Aranea. Mereka sering mengadakan fashion show. Peragaan busana yang pertama diikuti Robby pada tahun 1973.
Modalnya didapat dari menyisihkan honor membuat sketsa yang dimuat di koran dan majalah. Debut peragaannya mendapat sambutan hangat dan order pun berdatangan.
Keterlibatan Robby dalam dunia peran bermula dari Teater Koma.
• Penyebab Robby Tumewu Meninggal - Menderita Stroke hingga Alami Pendarahan di Otak
• Robby Tumewu Meninggal, Sudjiwo Tedjo hingga Nia Daniati Kenang saat Tertawa Bersama
Kala itu ia mendapat kepercayaan menata busana untuk pertunjukan Teater Koma pimpinan N. Riantiarno.
Dia ikut bermain dalam peran tambahan.
Namun latihan yang memakan waktu dua bulan lebih membuat Robby kapok.
Kesempatan datang saat Harry 'Bo'im' de Fretes mengajak bergabung dengan Lenong Rumpi pada tahun 1990.
Setelah itu, Robby sering kali membintangi serial yang bertema komedi seperti Keluarga Van Danoe, Flamboyan 108, Cepot dan Copet Kepepet, dan Oke-Oke Bos.
Tak hanya sinetron, Robby juga turut membintangi beberapa film.
Antara lain Ca Bau Kan (2002) berperan sebagai Tio Bun Yak, musuh Tan Peng Liang yang diperankan oleh Ferry Salim.
Pada tahun 2005, Robby turut membintangi Gie (2005) sebagai ayah Soe Hok Gie yang bernama Soe Lie Piet alias Salam Sutrawan, seorang wartawan yang terlupakan, serta film garapan Sekar Ayu Asmara berjudul Belahan Jiwa (2005).
Kabar meninggalnya Robby Tumewu itu pun segera dibanjiri dengan ungkapan duka oleh para artis:
@widimulia: Selamat jalan mas Robbie Tumewu sayang.
@robbypurba: Turut berduka cita Bu Beck
@Ivanora Regina: Rest in Peace om Robby
@Olla Ramlan: RIP Mas Robby Tumewu
(tribunjateng.com/jen)
• Nikita Mirzani Pernah Jadi Sekretaris di Perusahaan Batubara
• Saiful Tewas Tersambar Petir Saat Bermain Sepak Bola di Tuban
• Gadis 14 Tahun di Purbalingga Diberi Hadiah Boneka Saat Tahun Baru, Lalu Diperkosa
• Alasan Alumni Trisakti Dukung Jokowi, Ancho Hatta: Memastikan Cita-cita Reformasi 1998 Terjaga