Tanjakan Sikelir Wanayasa, Banjarnegara, kembali Longsor
Longsor terjadi di jalan provinsi ruas Wanayasa-Batur Banjarnegara, tepatnya di tanjakan Sikelir Wanayasa
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Curah hujan tinggi memicu pergerakan tanah di sejumlah titik di Kabupaten Banjarnegara, antara lain di Desa Wanayasa Kecamatan Wanayasa, Kamis sore (17/1).
Longsor terjadi di jalan provinsi ruas Wanayasa-Batur Banjarnegara, tepatnya di tanjakan Sikelir Wanayasa.
Separuh badan jalan aspal itu ambles hingga bahu jalan lenyap tergerus longsor.
"Sebelumnya hujan deras dengan insensitas tinggi melanda wilayah Kecamatan Wanayasa,"kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Arief Rahman, Jumat (18/1)
Menurut Arief, bencana itu dipicu hujan deras dengan intensitas tinggi yang menyebabkan saluran air sekitar jalan tidak lancar.
Badan jalan pun tidak mampu menahan beban air hujan serta limpahan air dari saluran atas jalan raya sehingga longsor terelakkan.
Meski tergerus longsor, jalan masih bisa dilewati melalui separuh jalan yang masih utuh. Kendati demikian, pengendara mesti hati-hati lantaran kondisi tanah labil dan rawan terjadi longsor susulan. Terlebih posisi jalan berada di area tanjakan yang licin saat diguyur hujan.
Longsor itu praktis membuat lalu lintas di jalur itu agak tersendat. Kendaraan harus perlahan melewati titik itu karena sebagian badan jalan ambles.
Warga memasang pagar tali untuk membatasi jalan yang ambles sebagai peringatan bagi pengendara.
Jalan itu bukan hanya akses penting yang menguhubungkan warga Kecamatan Wanayasa dan Kecamatam Batur, namun juga jalur wisata menuju Dieng via Banjarnegara atau Pekalongan.
"Saat ini jalan masih bisa di lewati namun pengguna jalan lebih berhati-hati,"katanya
Tebing di area tanjakan Sikelir kerapkali dilanda longsor. Jalur pun kerap tersendat hingga putus karena badan jalan tergerus atau tertimpa material longsor.
Kejadian paling tragis dalam setahun terkahir ini terjadi pada Februari 2018 lalu. Tebing jalan Sikelir longsor hingga materialnya runtuh menimbun jalan.
Bukan hanya tanah dan bebatuan yang berjatuhan ke jalan, tanaman liar dan rumpun bambu ikut tercerabut hingga menimpa jalan.