Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Orangtua Anak Penyandang Cerebral Palsy: Saat Usia 3 Bulan, Kafka Mendadak Kejang-Kejang

Retno Nilasari SR bersama anaknya, Kafka KR (penyandang cerebral palsy) berkeliling menggunakan bus tingkat milik Pemkot Semarang, Minggu (27/1/2019).

Penulis: Bare Kingkin Kinamu | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/BARE KINGKIN KINAMU
Retno Nilasari Sri Rejeki bersama anaknya, Kafka Khoirul Rozak berkeliling Kota Semarang menggunakan bus tingkat milik Pemkot Semarang, Minggu (27/1/2019). Kafka adalah anak penyandang cerebral palsy. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Bare Kingkin Kinamu

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Retno Nilasari Sri Rejeki bersama anaknya, Kafka Khoirul Rozak berkeliling Kota Semarang menggunakan bus tingkat milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Minggu (27/1/2019).

Namun, ada yang berbeda pada kondisi anak-anak yang turut serta berkeliling kota tersebut.

Mereka merupakan para orangtua yang tergabung dalam Komunitas Difabel Cerebral Palsy Kota Semarang.

Tribunjateng.com, Minggu (27/1/2019) pun mencoba menanyakan langsung kepada orangtua Kafka, ternyata dia mengalami sakit cerebral palsy.

Sakit lumpuh otak itu secara umum dikarenakan perkembangan otak yang tidak normal dan biasanya sebelum lahir.

Gejala yang muncul pada anak usia dini ini, termasuk refleks berlebihan, anggota badan lemas atau kaku, dan gerakan tak terkendali.

Meskipun mengalami sakit tersebut, raut wajah Kafka yang kini berusia 9 tahun itu, termasuk orangtuanya, selalu memancarkan keceriaan.

Sebagai bukti keduanya tegar dan tak pernah malu di hadapan siapapun, seperti yang terlihat saat turut serta bersama komunitas berkeliling kota dari Museum Ronggowarsito.

Kafka pun cukup tenang duduk di kursi rodanya.

"Kami harus kuat, semangat. Apalagi jika ada wadahnya. Kami bisa berkumpul sesama orangtua yang anaknya  penyandang cerebral palsy," tutur Retno kepada Tribunjateng.com, Minggu (27/1/2019).

Retno senantiasa setia menemani hampir setiap hari anaknya tersebut.

"Untuk komunikasi, Kafka ini memang tidak bisa. Namun seringnya hanya ngomong nyam-nyam," imbuh Retno.

Dari keterangan Retno, saat usia 3 bulan, Kafka mendadak kejang-kejang.

"Tanpa ada tanda-tanda suhu tubuh tinggi. Ternyata dia terdiagnosis terkena cerebral palsy. Ada gangguan di batang otak yang efeknya mengganggu pertumbuhan hampir semua saraf," jelas Retno.

Menurutnya, sebagai orangtua penyandang anak seperti ini, perlu dan memang harus kuat demi mereka.

"Harus sabar, harus segalanya. Dan kami senang ada komunitas ini di Kota Semarang. Ini jadi bukti juga semakin terbuka mereka meskipun kondisi anak mengalami sakit tersebut," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved