Jelang Imlek, Petugas Imigrasi Semarang Pantau WNA di Tempat Hiburan dan Bisnis

Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Menjelang hari raya Imlek, pihak imigrasi akan selalu mengawasi warga negara asing (WNA) pada tempat-tempat bisnis dan hiburan yang ada di Kota Semarang.

Kepala Kantor Imigrasi (Kanim) Kota Semarang, Filianto Akbar menuturkan menjelang hari raya Imlek banyak kegiatan yang diselenggarakan di tempat-tempat hiburan.

Oleh sebab itu, petugas imigrasi akan mengadakan operasi untuk pengawasan orang asing.

"Sebenarnya tidak bisa dibocorkan di mana titik-titik pengawasan. Pasti nya pengawasan akan dilakukan di tempat hiburan yang ada di Semarang," ujarnya di sela-sela perayaan Hari Bhakti Imigrasi ke 69 di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Tengah, Senin (28/1/2019).

• Gara-gara Video Viral dan Panggilan Karsono, Seorang WNA di Cilacap Diperiksa Pihak Imigrasi

Menurutnya, tahun 2019 Kanim Semarang mempunyai target kinerja yakni memperluas sinergitas kepada anggota tim pengawasan orang asing (Timpora) hingga kecamatan.

"Ada sekitar 1.900 WNA yang aktif melaksanakan perpanjangan izin tinggal. WNA tersebut berasal dari 15 negara," paparnya.

Terkait pengawasan, pihaknya sedang memfokuskan tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di wilayah Kanim Semarang.

Saat ini, petugas imigrasi sedang memantau tenaga kerja China yang sedang bekerja di pabrik semen di Kabupaten Grobogan.

"Di sana ada beberapa ratus tenaga kerja asal Cina yang dipekerjakan," imbuhnya.

Selain itu, petugas imigrasi juga banyak menemui TKA asal China yang terdaftar bekerja di wilayah Kanim Semarang namun bekerja di luar kota.

Hal tersebut banyak dijumpai di wilayah Pemalang.

"Oleh karena itu, kami sedang lakukan konsentrasi terhadap TKA khususnya berwarganegaraan China. Mereka datang menggunakan KITAS," tutur dia.

• Dihuni 9 Warga Negara Asing, Rumah Detensi Imigrasi Semarang Bakal Dikembalikan Fungsinya

Kepala Divisi Imigrasi Kantor Wilayah Kemenkumham Jateng, Ramli HS, mengatakan pengawasan tidak hanya difokuskan untuk satu negara saja.

Namun pengawasan dilakukan oleh semua WNA yang beraktivitas di wilayah Jawa Tengah.