SMK Peristek Pangkah Gelar Doa Bersama, Kepsek Minta Tidak Memperpanjang Masalah
Guru dan siswa SMK Peristek Pangkah Kabupaten Tegal menggelar doa bersama di halaman sekolah setempat, Kamis (31/1/2019) pagi.
Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: deni setiawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Akhtur Gumilang
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Guru dan siswa SMK Peristek Pangkah Kabupaten Tegal menggelar doa bersama di halaman sekolah setempat, Kamis (31/1/2019) pagi.
Doa bersama itu untuk Dimas Nur Afandi (16), siswa kelas 10 TKR 5 SMK Peristek yang menjadi korban pembacokan pada Minggu (27/1/2019) dini hari lalu.
"Tujuannya untuk memberikan doa kepada almarhum agar diterima di sisi-Nya," kata Kepala SMK Peristek Pangkah, Mustakhidin, usai doa bersama.
Dia berpesan kepada seluruh siswanya supaya tidak dendam terhadap para pelaku pembacokan.
Dia juga mewanti-wanti agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Saat ini, permasalahan itu sudah ditangani aparat penegak hukum.
"Kami imbau, masalah ini jangan diperpanjang. Semuanya sudah ditangani pihak yang berwajib," minta dia.
Diberitakan sebelumnya, tawuran antargeng beranggotakan para pelajar tingkat SMP dan SMA terjadi pada Minggu (27/1/2019) sekitar pukul 02.00 di Jalan Raya Desa Setu Kecamatan Tarub Kabupaten Tegal.
Dalam insiden itu mengakibatkan 1 korban tewas.
Sedangkan 2 lainnya mengalami luka-luka.
Korban tewas bernama Dimas Nur Afandi, warga Desa Lebeteng Rt 01 Rw 01 Kecamatan Tarub.
Sedangkan korban luka-luka yakni, Hilmi Muhamadi (28), warga Desa Karangmangu Rt 09 Rw 02 Kecamatan Tarub, dan Prasetyo Budi Widodo (19) warga Desa Karangmalang Rt 11 Rw 06 Kecamatan Kedungbanteng. (*)