Bupati Wihaji Berikan 10 Gerobak Usaha, Program Seribu Wirausaha Baru Kabupaten Batang
Bupati Batang Wihaji terus mendorong adanya para wirausaha baru, sesuai program dalam kepemimpinannya menciptakan seribu wirausaha.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Bupati Batang Wihaji terus mendorong adanya para wirausaha baru, sesuai program dalam kepemimpinannya menciptakan seribu wirausaha.
Beberapa kegiatan untuk mensukseskan program tersebut juga terus digalakkan pemerintah melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Batang melalui pelatihan kewirausahaan kepada masyarakat.
Tak hanya itu, setelah pelatihan, 10 orang wirausaha baru memperoleh bantuan gerobak dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang.
Seperti halnya yang terlihat pada Kamis (14/2/2019), dalam penyerahan 10 gerobak di Kantor Disnakertrans Kabupaten Batang, Kamis, (14/2/2019).
“Ini merupakan program menciptakan seribu wirausaha baru. Dan bantuan gerobak diberikan kepada UMKM yang telah mengikuti pelatihan menjadi pedagang sayuran, empek–empek, maupun gorengan. Sementara 10 pedagang yang mendapatkan,” terangnya.
Ia mengatakan, diberikannya bantuan gerobak penerima juga harus benar–benar memanfaatkan secara baik untuk usaha.
Sehingga ada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan tak sekadar formalitas, melainkan juga pemerintah akan menindaklanjutinya melalui pendampingan.
“Untuk modal usaha mereka Rp 1 juta. Kalau memang mereka tidak punya modal bisa mengajukan kredit di BKK maupun Bapera yang siap melayani UMKM,” jelasnya.
Ia pun meminta kepada Disnakertrans Kabupaten Batang untuk memantau dan mendokumentasikan kegiatan para penerima.
"Karena kami tidak ingin ini hanya simbolik, tetapi benar–benar terjadi dan bermanfaat," ujarnya.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Batang Tulyono mengatakan, bantuan gerobak tersebut untuk pengembangan wirausaha baru dan mendukung usaha yang sudah ada, harapannya meningkatkan kesejahteraan.
“Yang diberikan itu merupakan bantuan 2018, 10 gerobak yang nilainya Rp 2.8 juta per gerobak,” pungkasnya. (Dina Indriani)