Bank Jateng Berhitung Potensi Pasar, Sejumlah BPD Bersiap Menjadi Bank Administrator RDN
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar dapat menjadi bank administrator
JAKARTA, TRIBUNJATENG.COM - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar dapat menjadi bank administrator Rekening Dana Nasabah (RDN), selaras dengan rencana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tengah menggodok beleid soal Perusahaan Efek Daerah (PED).
Direktur KSEI, Alec Syafruddin mengatakan, ada beberapa keuntungan bagi BPD sebagai bank administrator RDN, antara lain terkait dengan dukungan untuk transaksi saham di bursa efek.
Selain itu, menurut dia, menjadi RDN akan membuka peluang bagi BPD menjadi agen Surat Berharga Negara (SBN) ritel.
Saat ini sudah tercatat beberapa BPD yang tertarik dan menjalin komunikasi dengan KSEI, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng), dan Bank Nagari atau PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat.
Sekretaris Perusahaan Bank BJB, Muhammad Asadi Budiman mengatakan, pembicaraan dengan KSEI telah berlangsung sejak akhir tahun lalu.
Menurut dia, Bank BJB telah melakukan berbagai persiapan agar kelak ketika beleid dirilis OJK, pihaknya bisa langsung menjalankan tugas sebagai bank administrator RDN di tahun ini. "Persiapannya lebih ke sisi teknologi informasi (TI)," ujarnya, Rabu (13/2).
Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Hanawijaya mengatakan, menjadi bank administrator RDN bisa membuat rasio dana murah alias current account and saving account (CASA) semakin gemuk.
Riset
Meski demikian, menurut dia, Bank Jateng perlu mempersiapkan berbagai hal termasuk riset potensi pasar jika ingin menjadi bank penyedia rekening efek.
Apalagi, hingga kuartal III/2019 Bank Jateng masih akan fokus menguatkan bisnis inti. "Kami juga harus menghitung berapa potensi investor di Jateng yang aktif bertransaksi di pasar modal," paparnya.
Adapun, Bank Jatim akan lebih fokus pada penambahan peran sebagai bank kustodian. "Tahun ini, kami mengembangkan produk baru sebagai bank kustodian. Saat ini prosesnya masih menunggu stress test final dari OJK," kata Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha, Rabu (13/2).
Adapun, inisiasi untuk menggandeng BPD sebagai bank administrator RND itu karena bank daerah dinilai mempunyai nilai tambah untuk menggaet investor baru di daerah lantaran punya kedekatan kedaerahan dengan calon investor.
Kegiatan dan layanan yang dapat diberikan PED antara lain memberikan penawaran kepada masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal dan menyediakan layanan pembukaan rekening efek. (Kontan/Anggar Septiadi)