KPU Kudus Sosialisasikan Pemilu 2019 Kepada Sedulur Sikep di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus sosialisasikan Pemilu 2019 kepada warga Sedulur Sikep di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: suharno
TRIBUN JATENG/RIFQI GOZALI
KPU Kudus berikan sosialisasi Pemilu 2019 kepada Sedulur Sikep di Balai Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Rabu (13/3/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus sosialisasikan Pemilu 2019 kepada warga Sedulur Sikep di Aula Balai Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Rabu (13/3/2019).

Sosialisasi ini guna memberi pemahaman cara memilih kepada komunitas adat Sedulur Sikep.

Komisioner KPU Kudus, Ahmad Kholil mengatakan, sosialisasi yang dilakukan oleh pihaknya menyasar ke seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kudus. Termasuk mereka yang minoritas.

“KPU Kabupaten Kudus ini dalam rangka menyukseskan Pemilu 2019. Kami melakukan sosialisasi ke semua lapisan masyarakat termasuk di Sedulur Sikep atau ke warga Samin yang kebetulan saat ini di desa karangrowo,” kata Ahmad Kholil di lokasi.

Terkait Pengisian Kolom Penghayat, Sedulur Sikep Belum Banyak yang Mengganti Kepercayaan di KTP-El

Dalam sosialisasi tersebut, baik anggota KPU maupun Relawan Demokrasi memberikan pemahaman kepada Sedulur Sikep agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019.

Selain itu, mereka juga mendapat pemahaman bagaimana cara mencoblos agar suara yang disalurkan pada kontestasi demokrasi sah.

“Kami juga memberikan pemahaman cara mencoblos, karena Pemilu kali ini berbeda dengan yang sebelumnya. Kami berharap mereka yang sudah punya hak pilih bisa menyalurkannya,” kata Alan, sapaan akrab Ahmad Kholil.

Adapun kendala dan kesulitan yang didapati oleh Sedulur Sikep saat mendapat penjelasan dari KPU yaitu karena banyaknya surat suara.

Kepala Desa Karangrowo, Heri Darwanto mengatakan, di desanya terdapat 53 keluarga yang tergolong penganut ajaran Samin. Sementara jumlah penduduknya mencapai sekitar 180 jiwa.

Dari beberapa kali kontestasi demokrasi, sebagian besar Sedulur Sikep ikut andil. Hanya saja, sebelumnya, memang ada sosialisasi.

“Kebanyakan Sedulur Sikep kalau ada pemilihan mereka ikut andil. Tapi sebelumnya ya itu, harus ada sosialisasi. Kalau tidak diberi tahu secara langsung mereka ya acuh,” kata dia.

Dari beberapa pemilihan, katanya, Sedulur Sikep hampir semuanya ikut memilih.

Sementara, salah satu Sedulur Sikep Margono menangkap baik adanya sosialisasi dari KPU. Dia bisa tahu cara mencoblos.

“Nek miturut tanggapane ditampa seneng, apik. Merga ora genah isa dadi genah (Kalau menurut tanggapan, diterima dengan senang, baik. Sebab yang semula tidak tahu kini jadi tahu),” kata Margono.

Dia memastikan, saat mencoblos di TPS nanti tidak akan bingung dengan adanya lima surat suara.

“Yo pantese wis dipikar-pikir awit suwi moga-moga ora ana tembung grogi (Ya pantasnya sudah dipikirkan sejak jauh-jauh hari, semoga tidak grogi saat mencoblos),” lanjutnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved