Tips Menghilangkan Stres Menghadapi Ujian Nasional
Saat seorang remaja stres karena ujian, berbagai perasaan negatif saling campur aduk di dalam benaknya.
Penulis: Puspita Puji Rahayu S.Psi, M.Si, dosen Program Studi Psikologi-Universitas Nasional Karangturi
TRIBUNJATENG.COM - Bulan Maret dan April tahun 2019 merupakan jadwal Ujian Nasional bagi siswa SMK/SMA, maka stres, itulah kata yang cukup sering diucapkan oleh para remaja saat ditanya tentang persiapan menghadapi UN.
Perasaan takut, depresi, cemas, khawatir, menjadi campur aduk, hari demi hari dijalani dengan perasaan yang tidak nyaman, dihantui oleh pikiran yang tidak pernah berhenti bertanya “Bisa nggak ya saya mengerjakan soalnya nanti?’ atau “gimana kalau saya tidak lulus UN?”.
Stres merupakan kondisi psikis yang disebabkan oleh berbagai perasaan yang negatif terhadap suatu hal. Contohnya adalah rasa takut, khawatir, cemas, tertekan, dan merasa tidak aman.
Saat seorang remaja stres karena ujian, berbagai perasaan negatif saling campur aduk di dalam benaknya. Rasa takut, cemas, khawatir, dan tidak nyaman menggerogotinya dari waktu ke waktu.

Satu-satunya cara untuk menghilangkan ketakutan tersebut adalah dengan meyakinkan diri bahwa telah siap, yang perlu diingat adalah pikiran akan meyakini sesuatu tersebut sebagai sesuatu yang benar jika sesuai dengan kenyataan yang ada, dengan kata lain jika kita ingin kita berpikir dan merasa siap, maka kita harus betul-betul menyiapkannya.
Ujian merupakan cara yang digunakan untuk menguji kemampuan seseorang. Nah, persiapan apa yang perlu dilakukan oleh seorang pelajar ketika akan menghadapi ujian? Secara umum, dalam menghadapi ujian seseorang membutuhkan persiapan fisik dan mental.
Persiapan fisik berguna untuk menjaga agar disaat pelaksanaan ujian kondisi fisik dalam keadaan prima. Persiapan mental memiliki manfaat agar disaat ujian secara mental lebih siap, tenang, dan mampu menunjang otak berpikir secara maksimal.
Apabila di antara fisik dan mental ada yang dalam kondisi tidak baik, maka hal ini akan sangat mempengaruhi proses berpikir selama mengikuti ujian.
Persiapan fisik yang bisa dilakukan saat menghadapi ujian adalah dengan berolahraga, minum air yang banyak dan makan makanan yang bergizi, dan istrahat yang cukup.
Olahraga yang teratur dapat menjadikan tubuh lebih fit dan bertenaga. Dari penelitian yang dilakukan di Amerika, ternyata olahraga dapat menghindarkan seseorang dari perilaku malas.
Kurang lebih 70% kompisisi dari otak kita terdiri atas air. Otak manusia bekerja dengan menggunakan oksigen. Minum air yang banyak, minimal 2 liter sehari dan makan makanan yang banyak mengandung air misalnya sayur dan buah dapat meningkatkan kadar oksigen dalam otak yang dimanfaatkan dalam proses berfikir.
Makan makanan yang banyak mengandung protein dan mineral dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh.
Selain olah raga yang teratur dan makan makanan bergizi, istrahat yang cukup sangatlah penting. Pastikan dimalam sebelum ujian, tidur lebih awal keesokan paginya bangun dalam kondisi segar.
Kesalahan fatal yang banyak dilakukan orang adalah dengan menerapkan sistem “sks” atau sistem kebut semalam ketika menghadapi ujian, yaitu belajar hingga larut malam sehingga ketika bangun keesokan paginya dalam kondisi yang tidak segar, dada berdegup kencang, mata masih berat, dan pikiranpun seperti melayang-layang. Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya rasa cemas dan takut.
Persiapan mental yang dilakukan saat menghadapi ujian adalah dengan banyak merelaksasikan pikiran sehingga senantiasa dalam kondisi yakin, percaya diri dan tetap tenang.
Seringkali kondisi mental seseorang berkaitan erat dengan pengetahuan terhadap kesiapannya menghadapi ujian. Semakin seseorang yakin dan mantap bahwa seseorang telah siap untuk menghadapi ujian maka secara mentalpun lebih yakin, berani dan tetap tenang.
Apa solusi bagi pelajar yang merasa cemas dan takut menghadapi ujian? Tentunya adalah dengan belajar bersungguh-sungguh agar materi yang akan diujikan betul-betul dikuasai.
Gunakan strategi belajar yang efektif sehingga dapat dengan mudah menguasai materi yang dipelajari. Untuk materi yang telah dikuasai, cukup ulangi secara sekilas untuk menguatkan kembali memori di dalam kepala.
Berikan porsi perhatian yang lebih bagi materi pelajaran yang belum maksimal dikuasai, jika tidak mengerti saat belajar sendiri, maka dapat bertanya pada teman atau guru.
Jika saat ujian masih merasa cemas, tegang atau takut, terdapat beberapa tips berikut ini untuk mengatasi kondisi tersebut:
Tips pertama, lakukan pernafasan dengan pola 1 : 4 : 2. Tarik nafas dengan dalam melalui hidung sebanyak 1 hitungan, kemudian ditahan selama 4 hitungan, dan dihembuskan lewat mulut dalam 2 hitungan
Disaat menahan nafas, ucapkan dalam hati “Saya lebih Tenang, Saya semakin tenang”,
Tips Kedua adalah dengan memencet kelingkingmu sekuat-kuatnya hingga terasa sakit. Ketika kelingking terasa sakit, rasakan semua perasaan negatif seperti cemas, takut, dan khawatir berpindah ke kelingking.
Fokuskan seluruh pikiran dan perasaan pada kelingking, selanjutnya secara perlahan-lahan lepas kelingking dan biarkan seluruh stress, cemas, dan takut pergi menghilang beserta hilangnya sakit pada kelingking.
Tips ketiga adalah dengan menggerakkan kedua belah mata. pertama-tama gerakkan mata kekiri bawah, selanjutnya ke kiri atas, ke kanan atas, dan kekanan bawah, ulangi sebanyak 5 hingga 10 kali.
Bahasan mengenai stres, secara khusus akan dipelajari dalam psikologi. Di Semarang telah lahir Universitas Nasional Karangturi (UNKARTUR) yang berdiri pada tahun 2017.
UNKARTUR dibawah Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi memiliki Fakultas Psikologi, Ekonomika dan Bisnis
Fakultas tersebut terdiri dari Program studi Psikologi, Managemen dan Akuntansi. Psikologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental.
Psikologi UNKARTUR memiliki kekhasan pendekatan kearifan lokal (indigenous psychology), dengan harapan bahwa lulusan benar-benar aplikatif dalam merespon kebutuhan pendekatan psikologis dari berbagai aspek sosiokultural dan sudut pandang yang berbeda. (*)