Unika Soegijapranata Semarang Gelar Kompetisi Membuat Karya Bangunan Best of Studio 2019
Unika Soegijapranata mengaplikasikan Revolusi industri 4.0 untuk lahirkan bangunan bertema post digital architecture dalam Best of Studio (BOS) 2019.
Penulis: akbar hari mukti | Editor: suharno
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Revolusi industri 4.0 melahirkan perkembangan di sejumlah hal.
Tak terkecuali di bidang arsitektur, yang mana melahirkan bentuk bangunan bertema post digital architecture.
Tema tersebut diaplikasikan oleh Unika Soegijapranata dalam kompetisi Best of Studio (BOS) 2019, sebuah kompetisi membuat bentuk bangunan di progdi Arsitektur fakultas Arsitektur dan Desain Unika, yang diselenggarakan selama dua hari, Senin hingga Selasa (18-19/3/2019).
Ketua Progdi Arsitektur Unika, Maria Damiana Nestri Kiswari menjelaskan BOS merupakan kompetisi yang setiap tahun dilakukan.
Kompetisi itu mencari mahasiswa terbaik di setiap tingkatan studio tiap tahunnya. Ada 7 studio di Unika Soegijapranata.
• Writing Camp Unika Soegijapranata Semarang Memacu Mahasiswa Optimalkan Proposal Disertasi
"Dan setiap tingkatan memiliki tingkat kesulitannya sendiri-sendiri," ujarnya, senin siang.
Pihaknya di proyek akhir arsitektur itu mencari bangunan terbaik. Tema kali ini, adalah post digital architecture.
"Itu adalah bagian dari revolusi industri 4.0 yang kita hadapi. Untuk tahun kemarin temanya arsitektur hijau atau ramah lingkungan," urainya.
Ia berharap secara internal Unika, baik dosen dan mahasiswa memperkaya dan menginspirasi mahasiswa lain saat berkarya.
"Karena ini kompetisi internal maka kami ingin mereka memberikan hasil yang terbaik," ujar Nestri.
Ketua panitia Best of Studio 2019, Bonifacio Bayu menambahkan teknis acaranya, yakni para juri memanggil nominator yakni mahasiswa calon penerima best of studio.
"Ada 7 tingkatan studio, per studio kita pilih 3 nominator," jelasnya.
Dari nominator, lanjutnya, juri memilih 1 tiap tingkatab berdasar penjurian tertutup. Tiap tingkatan berbeda-beda.
Menurutnya studio 1 para mahasiswa mengolah bentuk. Lalu studio dua mulai membuat bangunan fungsi sederhana. Studio 3 membuat rumah tinggal.
Lalu di studio 4 mereka membuat bangunan publik, studio 5 membuat bangunan tinggi, studio 6 membuat bangunan lebar, dan studio 7 desain tematik.
"Setelah penjurian tertutup, akan ada penjurian terbuka pada Selasa besok. Dan para peserta tinggal memaparkan ulang karya mereka," ujarnya. (ahm)