Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

KPK Temukan Uang di Laci Menteri Agama Saat Geledah Kantor Menteri Agama

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergerak membongkar kasus suap jual-beli jabatan yang melibatkan tersangka anggota DPR R

Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim
Menteri Agama Lukman Hakim 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menteri Agama akhirnya terbawa-bawa kasus yang menimpa kasus Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy alias Romy (44 tahun).

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pun bergerak untuk membongkar kasus suap jual-beli jabatan dengan menggeledah kantor Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang juga politisi PPP.

Tujuh penyidik KPK pun juga menggeledah kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (18/3). 

 Dari penggeledahan di ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, penyidik menemukan dan menyita barang bukti sejumlah dokumen serta uang berjumlah ratusan juta rupiah.  Jumlah uang tersebut masih dalam penghitungan penyidik.

"Uangnya ada yang pecahan rupiah dan US Dolar. Totalnya sekitaran ratusan juta rupiah. Ditemukannya di laci meja," kata juru bicara KPK, Febri Diansyah di kantor KPK.

Selain ruangan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ruang Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Kholis Setiawan dan Kepala Biro Kepegawaian Kemenag juga turut digeledah oleh penyidik KPK.

Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag, Mastuki, turut mendampingi penggeledahan. Namun, tak tampak kehadiran Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

"(Soal temuan uang di ruang kerja Menteri Agama) itu sudah ranahnya KPK. Jadi, kami tidak bisa berkomentar karena tugas kami mendampingi para penyidik KPK untuk melakukan tugasnya," kata Nur Kholis.

Nur Kholis menegaskan pihaknya kooperatif dalam urusan hukum yang belakangan terjadi di lingkungan Kemenag. "Kami mendampingi tim penyidik melakukan pembukaan segel sekaligus penggeledahan. Mereka mencari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan kasus ini dan perlu ditangani," lanjutnya.

Tindak lanjut operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Ketua Umum PPP (Partai Persatuan Pembangunan) Romahurmuziy, dan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi serta Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin, KPK menyegel ruangan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan ruang sekjen Kemenag.

Untuk itu, Lukman Hakim Saifuddin meminta ruangannya di Kantor Kemenag, Pasar Baru, Jakarta Pusat segera dibuka dan diperiksa, agar dia dapat bekerja. Akibat penyegelan itu Lukman Hakim serta Sekjen Kemenag yang ruangannya juga disegel terpaksa pindah kantor ke Gedung Kemenag di Jalan MH Thamrin.

Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Agus Rahardjo juga berharap pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap ruangan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin yang disegel.

“Insya Allah hari ini kami buka dan periksa, semua yang disegel kami periksa tapi saya tidak tahu ruangan mana saja yang disegel, teman-teman penyelidik lebih paham,” ucap Agus ditemui di Kantor Ombudsman RI, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Agus sendiri memastikan pemeriksaan terhadap Romahurmuziy terus berlangsung. “Pemeriksaan masih terus dilakukan, saya tidak bisa mendahului penyelidik, kita tunggu saja,” ujarnya.

Penyelidik KPK mulai menggeledah kantor DPP PPP mulai pukul 14.00 WIB. Sedikitnya tujuh penyidik KPK terlibat dalam penggeledahan itu. Mereka menggeledah ruang kerja Romy yang terletak di lantai 2 DPP PPP.

Selesai menggeledah, petugas KPK kemudian membawa pulang sejumlah berkas dalam dua koper berwarna ungu muda dan kuning. Kedua koper tersebut kemudian dimasukkan ke dua mobil yang berbeda.

Sekretaris Jenderal DPP PPP Arsul Sani membenarkan adanya penggeledahan tersebut. "Saya tahu ada tim KPK datang melakukan penggeledahan. Itu kewenangan KPK," ujar Arsul di DPP PPP, Senin.

Ia juga membenarkan ruangan Romy kini sudah disegel KPK. Meski demikian Arsul tak mengetahui barang atau dokumen apa saja yang disita KPK.

"Jadi kan ruangannya Pak Rommy itu kan disegel. Saya tidak tahu apa yang ada di ruangan tersebut. Dan apa yang kemudian diambil kami juga tidak tahu. Biasanya kan nanti belakangan kami dapat berita acara," ucap Asrul.

Tujuh orang penyidik KPK menggeledah kantor DPP PPP terkait kasus dugaan suap pengisian jabatan di Kementerian Agama dengan tersangka eks Ketua Umum PPP Romahurmuziy. Para penyidik mengenakan masker. Usai penggeledahan, penyidik membawa koper besar warna biru keluar dari DPP PPP menuju mobil yang terparkir di halaman kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng.

Tidak ada satu patah kata pun keluar dari mulut penyidik. Usai berkemas mereka masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan lokasi.

Penyidik KPK menggeledah lantai 2 gedung DPP PPP, ruangan Rommy. Dari lokasi polisi membawa sejumlah berkas terkait kasus korupsi. Rommy yang merupakan anggota Komisi XI DPR ini sebelumnya ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait jabatan di Kemenag.

Juru Bicara/Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, tim KPK telah menggeledah kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Penggeledahan itu berkaitan dengan kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan di Kemenag yang melibatkan mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy dan dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.

"Siang ini, dalam rangka penyidikan, tim disebar di kantor Kementerian Agama dan kantor PPP," kata Febri dalam keterangan pers, Senin (18/3). Penggeledahan dilakukan karena diduga ada bukti yang relevan di lokasi tersebut. "Diduga terdapat bukti-bukti yang relevan dengan perkara di lokasi tersebut," kata Febri Diansyah.

Menurut Febri, proses penggeledahan masih terus berlangsung di dua tempat tersebut. "Kami percaya pihak-pihak di lokasi akan kooperatif dan mendukung proses ini," kata Febri.

Rommy, yang merupakan anggota Komisi XI DPR ini sebelumnya ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait jabatan di Kemenag. KPK menduga Rommy menerima duit total Rp 300 juta untuk membantu proses seleksi jabatan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi dan Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Muafaq dan Haris juga ditetapkan KPK sebagai tersangka. Muafaq diduga memberi duit Rp 50 juta pada Jumat (15/3) ke Romy, sedangkan Haris diduga menyetor duit Rp 250 juta ke Rommy pada 6 Februari 2019.

Dalam OTT itu KPK total menyita uang sejumlah Rp 156.758.000 dari beberapa orang yaitu Rp 17,7 juta dari Kepala Kantor Kemenag Gresik Muhammad Muafaq Wirahadi, Rp 50 juta dan Rp 70,2 juta dari Amin Nuryadin selaku asisten Romahurmuziy serta Rp 18,85 juta dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanuddin.

Romahurmuziy atau yang akrab disapa Romi itu dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak PIdana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Sedangkan Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin disangkakan melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf atau huruf b atau Pasal 13 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. (Tribun Netework/rin/zal)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved