Kisah Wayang Punakawan Kreasi Sunan Kalijaga, Asal Muasal Semar Gareng Petruk dan Bagong
Wayang punakawan merupakan kisah empat lakon pewayangan termasyhur di tanah Jawa, diyakini merupakan kreasi Sunan Kalijaga.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG - Wayang punakawan merupakan kisah empat tokoh pewayangan termasyhur di tlatah Jawa, diyakini merupakan kreasi Sunan Kalijaga.
Punakawan asal kata pana berarti paham dan kawan yang berarti teman.
Bisa diartikan juga sebagai kawan yang menyaksikan atau pengiring (abdi).
Maksudnya, punakawan bukan sekadar abdi atau pengikut biasa.
Namun, mereka memahami segala sesuatu yang meinimpa majikannya.
Adakalanya juga mereka bertindak sebagai penasihat majikan.
Tokoh wayang punakawan adalah Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.
Mereka dikenal sebagai tokoh wayang yang jenaka tapi tetap religius.
Semar diyakini berasal dari bahasa Arab Simaar yang berarti paku.
Menjadi lambang bahwa kebenaran agama Islam adalah kokoh.
Simaaruddunya atau menyejahterakan, ibarat kokohnya paku yang tertancap.
Karakter Semar digambarkan bertubuh pendek, rambut pendek, wajah putih, bokong besar, dan perut buncit.
Gareng berasal dari kata Naala Qoriin, artinya memperoleh banyak kawan.
Naala qoriin diucapkan dalam lisan orang Jawa menjadi Nala Gareng.