Rumah Megah di Kudus, Saksi Kegiatan Tim Kampanye Bowo Sidik Pangarso, Ini Kesaksian Penjaganya
Munawar mengaku, dia bersama rekannya Jamilin yang melepas baliho besar itu.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
"Sudah hampir dua hari ini sepi.
Padahal biasanya ramai orang keluar masuk," jelas dia.
Lembaga antirasuah menangkap tangan Bowo Sidik Pangarso yang masih duduk di kursi Komisi VI DPR.
Dia diduga menerima suap dari PT Pupuk Indonesia Logistik dan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) yang nilainya mencapai Rp 8 miliar.
Barang bukti yang disita yaitu 48 kardus berisi sebanyak 400 ribu amplop yang telah berisi uang pecahan Rp 20 dan Rp 50 ribu.
Bersama Bowo diamankan tujuh orang lainnya, dari HTK dan jajaran direksi Pupuk Indonesia.
Komisi VI DPR tempatnya bertugas membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, BUMN dan standardisasi nasional.
KPK mengungkapkan kasus ini terkait distribusi pupuk dalam kemitraan Pupuk Indonesia dan HTK.
Sebelum duduk di Komisi VI, Bowo yang lahir di Mataram, 16 Desember 1968, merupakan anggota Komisi VII yang membidangi riset dan teknologi, lingkungan hidup, serta energi dan sumber daya mineral.
Dia juga menempati posisi anggota Badan Anggaran dan Badan Musyawarah.
Sebelum terjun di bidang politik, Bowo diketahui pernah menjadi auditor di Bank Dagang Negara Indonesia (BDN).
Bank swasta itu kini dilebur menjadi Bank Mandiri setelah krisis ekonomi 1998.
Setelah tak lagi menjabat sebagai auditor, ia menjabat sebagai direktur PT Inacon Luhur Pertiwi. (*)
• Karyono Pria Banyumas Hilang 12 Tahun Muncul di Telaga Ranjeng, Keluarga Duga Dibawa ke Dunia Lain
• Kisah Mistis Telaga Ranjeng Brebes, Tempat Ngalap Berkah Dihuni Ikan Keramat
• Karni Ilyas Tak Terima ILC Disebut Opisisi, Rocky Gerung: Ini Tempat Saya Ngibul
• Ucapan Dahnil Anzar Disebut Hoax oleh Adian Napitupulu, Penonton Mata Najwa Bertepuk Tangan