Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Rumah Megah di Kudus, Saksi Kegiatan Tim Kampanye Bowo Sidik Pangarso, Ini Kesaksian Penjaganya

Munawar mengaku, dia bersama rekannya Jamilin yang melepas baliho besar itu.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
Tribunjateng.com/Rifqi Gozali
Stiker Bowo Sidik Pangarso berada di tumpukan sampah dekat bangunan yang dijadikan posko pemengan di Kelurahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota Kudus. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebuah bangunan berlantai tiga di Kelurahan Mlati Kidul, Kecamatan Kota Kudus, Jawa Tengah, siang itu, Jumat (29/3/2019), terlihat sepi.

Tidak ada aktivitas di rumah megah itu.

Hanya terdapat dua lelaki yang sedang duduk santai di teras.

Di dalamnya terdapat seorang yang sedang tertidur di depan televisi layar datar yang masih menyala.

Sekilas tak ada yang aneh dengan bangunan itu.

Tampak bersih, tidak ada aksesori apa pun.

Padahal beberapa hari yang lalu, masih terdapat baliho besar yang terpasang di  pojok depan rumah.

Baliho itu bergambar wajah seorang caleg.

Dialah Bowo Sidik Pangarso anggota DPR RI dari Partai Golkar, yang kembali maju di daerah pemilihan Jateng III.

Dapil ini meliputi Demak, Kudus, dan Jepara.

Sekarang tak ada satu pun gambar wajah Bowo di sekeliling rumah yang merupakan posko pemenangan tersebut.

Tribunjateng.com pun menemui dua orang yang sedang duduk di bagian luar rumah.

Masing-masing Munawar dan Jamilin yang sudah bekerja sejak rumah mewah itu dibangun.

Di sebelah rumah ini terdapat tanah kosong.

Di lahan ini terdapat tumpukan bambu.

Sebelahnya adalah tumpukan sampah.

Sobekan baliho dan stiker bergambar wajah Bowo yang masih utuh menyatu dengan tumpukan sampah.

"Saya kemarin sekitar jam 10.00 pagi dimintai tolong untuk mencopot gambar yang terpasang di sekitar rumah," kata Munawar.

Munawar mengaku, dia bersama Jamilin yang melepas baliho besar itu.

Sebelumnya dia disuruh seseorang untuk mencopot baliho tersebut.

Saat itu dia tidak tahu kalau Bowo terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dia baru tahu malamnya saat menyaksikan televisi.

"Baru tahu semalam ternyata dia tertangkap KPK," tuturnya.

Menyangkut rumah megah itu, Munawir mengaku tidak tahu-menahu.

Bahkan dia sendiri tidak tahu pasti yang mana orang bernama Bowo Sidik Pangarso tersebut.

Dia hanya tahu lewat alat peraga kampanye.

"Tidak pernah tahu apakah dia (Bowo Sidik Pangarso) pernah ke sini.

Statusnya rumah ini kontrak atau sewa juga tidak tahu," jelasnya.

Menurutnya, sejak dua hari terakhir rumah itu tampak sepi.

Semula setiap hari hampir ada aktivitas di rumah itu.

"Sudah hampir dua hari ini sepi.

Padahal biasanya ramai orang keluar masuk," jelas dia.

Lembaga antirasuah menangkap tangan Bowo Sidik Pangarso yang masih duduk di kursi Komisi VI DPR.

Dia diduga menerima suap dari PT Pupuk Indonesia Logistik dan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) yang nilainya mencapai Rp 8 miliar.

Barang bukti yang disita yaitu 48 kardus berisi sebanyak 400 ribu amplop yang telah berisi uang pecahan Rp 20 dan Rp 50 ribu.

Bersama Bowo diamankan tujuh orang lainnya, dari HTK dan jajaran direksi Pupuk Indonesia.

Komisi VI DPR tempatnya bertugas membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, BUMN dan standardisasi nasional.

KPK mengungkapkan kasus ini terkait distribusi pupuk dalam kemitraan Pupuk Indonesia dan HTK.

Sebelum duduk di Komisi VI, Bowo yang lahir di Mataram, 16 Desember 1968, merupakan anggota Komisi VII yang membidangi riset dan teknologi, lingkungan hidup, serta energi dan sumber daya mineral.

Dia juga menempati posisi anggota Badan Anggaran dan Badan Musyawarah.

Sebelum terjun di bidang politik, Bowo diketahui pernah menjadi auditor di Bank Dagang Negara Indonesia (BDN).

Bank swasta itu kini dilebur menjadi Bank Mandiri setelah krisis ekonomi 1998.

Setelah tak lagi menjabat sebagai auditor, ia menjabat sebagai direktur PT Inacon Luhur Pertiwi.  (*)

Karyono Pria Banyumas Hilang 12 Tahun Muncul di Telaga Ranjeng, Keluarga Duga Dibawa ke Dunia Lain

Kisah Mistis Telaga Ranjeng Brebes, Tempat Ngalap Berkah Dihuni Ikan Keramat

Karni Ilyas Tak Terima ILC Disebut Opisisi, Rocky Gerung: Ini Tempat Saya Ngibul

Ucapan Dahnil Anzar Disebut Hoax oleh Adian Napitupulu, Penonton Mata Najwa Bertepuk Tangan

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved