Empat Pelajar di Kabupaten Semarang Bertolak ke Bangkok Ikuti Kejuaraan Bridge Asia Pasifik
Empat pelajar di Kabupaten Semarang akan bertolak ke Thailand, untuk mengikuti kompetisi pada Kejuaraan 23th Asia Pacific Bridge Federation Youth Team
Penulis: amanda rizqyana | Editor: m nur huda
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Amanda Rizqyana
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Empat pelajar di Kabupaten Semarang akan bertolak ke Thailand, untuk mengikuti kompetisi pada Kejuaraan 23th Asia Pacific Bridge Federation Youth Team Championship 2019 yang diselengarakan di Bangkok.
Empat pelajar tersebut yaitu, Della Ayu Nobira (18) dan Octalia Putri Athamevia (18), siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Ungaran, Salsa Bila Dela Sativa (19) mahasiswi Politeknis Negeri Semarang, dan Desy Noervita Rahayu (19), yang juga alumni SMA Negeri 1 Ungaran.
Pada Selasa (2/4/2019), empat pelajar tersebut memohon restu pada Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, di Kantor Bupati Semarang. Rencananya, mereka akan ke Bangkok pada 3-12 April 2019.
"Besok kami berangkat ke Jakarta, kemudian lusa kami berangkat ke Bangkok," ujar Della.
Bridge merupakan olah raga nonfisik yang menggunakan kartu yang dimainkan dua pasang tim. Permainan ini sempat viral pada Asian Games 2018 ketika Indonesia diwakili oleh Bambang Hartono, pemilik perusahaan rokok Djarum yang kemudian meraih medali perunggu.
"Permainan ini harus dimainkan oleh dua orang yang menjadi tim, namun kita tidak tahu rekan kita memegang kartu apa, dan apa kartu yang dimiliki lawan kita. Kita harus menghitung peluang," imbuh Desy.
Keempatnya, pun menceritakan awal mula ketertarikannya dengan permainan kartu ini. Terlebih, di sekolah mereka terfasilitasi dengan adanya ekstrakurikuler Bridge.
"Yang bikin gemas dari permainan ini, sudah menebak kartu lawan, namun ternyata meleset. Padahal sudah melakukan cara demikian," ungkap Salsa.
Keempatnya juga berharap sepulang dari Negeri Gajah Putih akan membawa kabar yang baik.
Pasalnya, baik Della maupun Octa harus merelakan jadwal Ujian Nasional mereka demi dapat berkompetisi di kancah internasional. Keduanya akan mengikuti Ujian Nasional susulan pada 15-16 April 2019.
Sementara itu, Supriyanto, Kepala SMA Negeri 1 Ungaran mengatakan terlibatnya anak didiknya dalam kejuaraan bridge di tingkat Internasional mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah.
Pasalnya, sekolah memfasilitasi para siswa dengan ekstrakurikuler Bridge yang didirikan sejak empat tahun lalu dan diiikuti oleh empat puluh siswa kelas X dan XI.
Sekolah pun mendorong siswa untuk mengikuti beragam kompetisi dari ekstrakurikuler tersebut dan memfasilitasi akomodasi para siswa. Supriyanto mengaku mengapresiasi dan termotivasi pada prestasi para anak didiknya.
"Siswa kita yang luar biasa yang mewakili Indonesia di tingkat Asia Pasifik. Mereka sudah meraih peringkat 3 di kompetisi yang sama tahun lalu, dan kami berharap mereka bisa meningkatkan prestasi yang lebih baik," ujarnya.
Ia berharap para atlet ini dapat meningkatkan prestasinya minimal di tingkat empat besar agar bisa lolos di tingkat dunia.
Selain mengharapkan prestasi dari para atlet, Supriyanto juga berharap para adik kelas mereka yang berada di ekstrakurikuler Bridge dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas diri agar dapat mengikuti jejak kakak tingkat mereka.(arh)