Kisah Operasi Hati Nabi Muhammad Sebelum Isra Miraj, Bedah Dada dan Penyucian Hati
Berikut ini kisah operasi hati Nabi Muhammad SAW sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini kisah operasi hati Nabi Muhammad SAW sebelum melakukan perjalanan Isra Miraj.
Isra Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW atas perintah Allah SWT yang ditempuh dalam waktu semalam.
Isra Miraj menjadi hari bersejarah bagi umat Islam karena Rasulullah mendapat perintah berupa sholat lima waktu dalam sehari semalam.
Hari besar Islam itu diperingati setiap 27 Rajab.
Tahun ini jatuh pada Rabu (3/4/2019).
Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsho.
Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Nabi dari bumi menuju langit ketujuh.
Sebelum menempuh perjalanan Isra Mi'raj, dikisahkan Rasulullah menjalani operasi pembersihan hati.
Dada beliau dibedah kemudian hatinya disucikan.
Operasi hati ini bertujuan membersihkan hati dan mengukuhkan iman Nabi.
Berikut kisah yang dijelaskan oleh Syeikh Najmuddin Al Ghaitghi dalam Kitab Dardir Bainama Qishshat-ul-Mi'raj.
Ketika Nabi Muhammad SAW sedang berada di Ḥijr Isma‘il yang terletak di dekat Kabah dengan posisi telentang di antara sepasang kaki, tiba-tiba Jibril dan Mika'il yang ditemani satu malaikat lain mendatangi Nabi.
Mereka menggotong tubuh Nabi.
Dan setelah membawakan air zamzam, mereka meletakkan tubuh Nabi dalam posisi telentang dengan punggung di bawah.
Jibril lalu meminta tolong mereka mengurus beliau.
Dalam suatu riwayat disebutkan, atap rumah Nabi dilubangi.
Setelah turun, Jibril membedah lehernya sampai ke perut bagian bawah.
“Ambilkan aku satu baskom berisi air zamzam untuk membersihkan hatinya dan melapangkan dadanya,” kata Jibril kepada Mika’il.
Setelah mengeluarkan hati Nabi, Jibril kemudian membasuhnya sebanyak tiga kali.
Ia membersihkan semua kotoran yang ada padanya.
Setelah ikut membantu Jibril membawakan baskom berisi air zamzam berganti-ganti sebanyak tiga kali, Mika’il lalu membawakan sebuah baskom emas.
Wadah itu sarat berisi hikmah dan iman.
Setelah menuangkan sifat santun, ilmu, keyakinan, dan Islam ke dalam dada Nabi, Jibril kemudian mengatupkannya kembali.
Dan setelah Jibril memasang cap kenabian pada sepasang lengan Nabi, didatangkanlah Al Buraq lengkap dengan kendali dan tali kekang.
Seekor binatang berwarna putih yang tingginya lebih daripada keledai dan lebih pendek daripada bighal.
Ia meletakkan kukunya di ujung matanya seraya menggoyang-ngoyangkan sepasang telinganya.
Ketika melintasi sebuah gunung, Buraq menaikkan sepasang kakinya.
Ketika turun ia mengangkat sepasang tangannya.
Binatang ini memiliki sepasang sayap pada pahanya yang digunakan mencengkeram oleh kakinya.
Jibril merasa tidak berkenan terhadap Buraq.
Dan seraya meletakkan tangannya pada bibir binatang ini, Jibril berkata:
“Apakah kamu tidak merasa malu, wahai Buraq? Demi Allah, sekarang ini kamu akan dikendarai oleh seorang makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah.”
Mendengar itu Buraq merasa malu sehingga sekujur tubuhnya bercucuran keringat.
Nabi kemudian menaikinya.
Berangkatlah Nabi dengan diapit oleh Jibril di sebelah kanan dan Mika’il di sebelah kiri.
Kata Ibnu Sa‘ad, yang membantu Nabi menaiki Buraq adalah Jibrīl sedangkan yang memegang kendalinya adalah Mika’il.
Demikian kisah operasi pembersihan hati Nabi Muhammad sebelum melakukan perjalanan Isra Mi'raj.
Semoga bermanfaat bagi Anda. (tribunjateng/fajar bahruddin achmad)
• Nabi Muhammad Jumpai Baitul Makmur Saat Isra Miraj, Masjid Mailaikat di Langit Ketujuh
• Kisah Buraq Kendaraan Nabi Muhammad dalam Isra Miraj Menurut Berbagai Hadits
• Kisah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dari Bumi Hingga Langit Ketujuh, Menerima Perintah Sholat
• Niat Qodho Puasa Ramadhan dan Batas Akhir Pelunasannya