Airport Corner
Bandara Gelar Latihan Penanganan Bencana Kebakaran
Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, menggelar Partial Exercise (hot drill), Senin (8/4). Partial Exercise dilaksanakan dua kali selama satu tahun
Penulis: hesty imaniar | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, menggelar Partial Exercise (hot drill), Senin (8/4). Partial Exercise dilaksanakan dua kali selama satu tahun di Bandara Jenderal Ahmad Yani.
General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, mengatakan, kegiatan itu merupakan suatu bentuk latihan atau uji coba dokumen penanggulangan keadaan darurat.
"Di mana keadaan darurat itu, melibatkan anggota komite atau sebagian yang berada di Bandara atau komunitas Bandara, dan dilaksanakan dalam rangka menguji seluruh fasilitas, prosedur, serta kompetensi personel terkait untuk menghadapi keadaan darurat atau siaga yang sebenarnya," kata Hardi, Senin (8/4).
Sebelum partial exercise tersebut dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan table top exercise yang dilaksanakan di Ruang Rapat Terminal Kargo dan Pos Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Kegiatan itu, merupakan simulasi strategi yang dilakukan di dalam ruangan untuk menguji kemampuan personel dalam mengambil keputusan. "Sehubungan dengan kegiatan pertolongan dan pemadaman kebakaran yang mungkin dilakukan sebelum latihan di lapangan, maka kegiatan diadakan di dalam ruangan untuk menguji kemampuan personel," bebernya.
Table top exercise sendiri, dibuka oleh General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani dan dihadiri oleh Direktur Operasi PT Angkasa Pura Logistik, Kepala Cabang Angkasa Pura Logistik Semarang, Tim Kantor Kesehatan Pelabuhan, Airport Duty Manager, Airport Operation and Service Department Head, dan Airport Security and Safety Department Head beserta jajaran di lingkungan PT Angkasa Pura I (Persero) Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.
"Dengan dilaksanakannya partial exercise (hot drill) ini diharapkan dapat menumbuhkan sinergi antarunit dan instansi terkait agar tanggap terhadap peristiwa membahayakan yang terjadi di lingkungan kerja khususnya Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," ujarnya.
Kegiatan tersebut, dilakukan dengan uji coba seolah-olah telah terjadi peristiwa kebakaran kecil di area Terminal Kargo dan Pos Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.
Kebakaran tersebut terjadi secara bersamaan, yaitu pada salah satu jenis barang dangerous goods yang berada di atas gerobak (baggage cart) yang akan diirim, korsleting listrik di Ruang ME lantai 1 dan Ruang Staff lantai 2 Terminal Kargo dan Pos.
Kebakaran yang terjadi pada salah satu jenis dangerous goods berupa baterai lithium cepat teratasi, karena petugas kargo sigap memadamkannya dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Tetapi kebakaran yang terjadi di Ruang ME dan Ruang Staf menimbulkan api yang besar karena di dalam ruangan tersebut berisi barang-barang yang mudah terbakar. Beberapa orang yang berada di ruang staff berlari keluar ruangan, namun masih ada beberapa orang yang terjebak di dalamnya.
Tim tanggap darurat di Gedung Terminal Kargo dan Pos yang terdiri dari pekerja di Terminal Kargo dan Pos diantaranya Petugas Airport Security, Cargo Service, dan Pekerja AP Log melakukan evakuasi kepada seluruh pegawai untuk keluar dari gedung dan berkumpul di Assembly Point.(hei)