Hilal dan Hisab, Metode Menentukan Awal Ramadhan di Indonesia
Berikut ini dua metode menentukan awal Ramadhan dan Syawal di Indonesia, hilal (rukyat) dan hisab.

TRIBUNJATENG.COM - Berikut ini dua metode menentukan awal Ramadhan dan Syawal di Indonesia, hilal (rukyat) dan hisab.
Hilal dan hisab adalah metode yang menjadi rujukan bagi masing-masing yang meyakininya.
Ramadhan memang menjadi bulan yang ditunggu oleh seluruh umat Islam, tak terkecuali di Indonesia.
Masyarakat biasanya menunggu pengumuman resmi awal Ramadhan dari sidang isbat yang digelar oleh pemerintah.
Pada sidang isbat tersebut, pemerintah akan mengeluarkan jadwal resmi yang bisa menjadi acuan warga.
Ada dua metode penentuan awal Ramadhan, yaitu metode rukyat (melihat hilal) dan hisab.
Dua metode tersebut dipakai masing-masing digunakan ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat dan Muhammadiyah hisab.
Pemerintah yang diprakarsai oleh Kementrian Agama menggabungkan keduanya.
Pertama menggunakan hisab, lalu melihat hilal, sebagai penentunya diputuskan dengan sidang isbat.
Tim Rukyatul Hilal Jepara Tak Melihat Hilal Malam Ini Karena Tertutup Awan |
![]() |
---|
Puasa Tahun Ini Genap 30 Hari, Menteri Agama: Tak Ada Satupun Petugas Melihat Hilal |
![]() |
---|
1 Syawal 1440 Hijriyah Dipastikan Rabu 5 Juni 2019, Hasil Sidang Isbat di Kantor Kemenag |
![]() |
---|
Pantauan Hilal Awal Ramadan di Pelabuhan Tanjung Kendal Terhalang Mendung |
![]() |
---|
Ucapan Selamat Puasa Ramadan 2019 / 1440 H Cocok untuk WA WhatsApp, Instagram dan Facebook |
![]() |
---|