Visit Factory dan Seminar Human Resources di Pekalongan Pertemukan Wakil HRD Se-Jateng
Acara Visit Factory dan Seminar Human Resources (HR) di Kota Pekalongan mempertemukan pejabat dan staf Human Resources Departemen (HRD) se-Jateng.
Penulis: budi susanto | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Acara Visit Factory dan Seminar Human Resources (HR) di Kota Pekalongan mempertemukan pejabat dan staf Human Resources Departemen (HRD) se-Jateng.
Acara yang diikuti 120 peserta perwakilan dari berbagai perusahaan tersebut digelar di PT Unggul Jaya Sejahtera.
Perusahaan ini terletak di Jalan KH Ahmad Dahlan, Tirto, Pekalongan Barat, yang merupakan perusahaan tekstil besar.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu (27/4/2019) itu, seluruh peserta diajak melihat secara langsung proses produksi tekstil, baik dari pembuatan benang hingga baju siap pakai.
Selain mempertemukan seluruh HRD dari beberapa perusahaan se-Jateng, dalam acara juga dikukuhkan Paguyuban Human Resources Departemen (PHRD) Jateng.
Direktur PT Unggul Jaya Sejahtera, Sugijanto Hartojo, yang membuka acara Visit Factory dan Seminar Human HR menejelaskan, sudah waktunya industri lokal mendukung pemerintah.
"Kalau industri bersatu dan menggenjot produk lokal serta membatasi produk impor pasti perusahaan anak lokal berkembang," paparnya.
Ia menuturkan perlunya kesolidan dalam mewujudkan impian bersama, yaitu kebangkitan produk Indonesia.
"Maka dari itu PHRD dibentuk, supaya perusahaan yang ada di Jateng dan Indonesia bisa menyatukan visi misi," katanya.
Sugijanto menuturkan, banyak perusahaan di Indonesia dimulai dari nol dan kini berkembang hingga mancanegara.
"Perusahaan yang kami rintis juga dimulai dari nol. Kini produksi tekstil kami sampai ke beberapa negara. Itu membuktikan bahwa perusahaan lokal tak kalah dengan perusahaan asing," jelasnya.
Pengkaderan dilanjutkannya sangat penting dalam menjalankan perusahaan yang bisa bersaing.
"Intinya adalah terus berinovasi, dan memilih orang-orang yang bisa bekerja untuk mengembangkan industri. Agar produk lokal tetap eksis dan dapat membantu pemerintah lewat pemasukan negara," tambahnya.