7 Fakta Aksi Massa Baju Hitam Saat May Day di 3 Kota, Rusak McD dan Semprotkan Cat ke Cagar Budaya
Berikut ini 7 fakta mengenai aksi massa baju hitam di 3 kota saat May Day, sejumlah organisasi buruh protes
Salah satu anggota Anarko, A, mengaku mendapat informasi dari Instagram untuk datang ke Bandung dan melakukan demo.
"Informasinya dari Instagram, ya udah ke Bandung ikut-ikutan," kata A, yang datang ke Bandung bersama tiga rekannya.
Namun, dirinya tidak tahu menahu mengapa aksi demo berubah menjadi kerusuhan.
"Tahunya ikut demo gitu, tapi ternyata enggak," katanya.
2. Sebanyak 619 perusuh diamankan polisi di Bandung
Berdasar data sementara, tercatat ada 619 orang yang diamankan saat kerusuhan di Hari Buruh.
Menurut polisi, rincian data tersebut adalah 605 pria dan 14 wanita.
Sebanyak 293 orang diantaranya berusia di bawah umur.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kelompok ini mengatasnamakan Anarko atau kelompok berbaju hitam.
Mayoritas anggotanya adalah warga Bandung Raya.
"Kita masih dalami satu per satu bagaimana mereka dapat informasi untuk berkumpul atau melakukan tindakan secara masif atau sistematis melakukan vandalisme dan kegiatan yang merugikan warga Kota Bandung khususnya. (Motifnya) kita tidak bisa berandai-andai nanti akan terjawab setelah pemeriksaan," ujar Truno di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (1/5/2019).
3. Mencoreng aksi para buruh
Truno menjelaskan, kejadian itu mendapat protes dari serikat buruh yang merasa aksinya tercoreng dengan hadirnya kelompok itu.
"Para buruh merasa keberatan. Nanti mereka akan buat laporan karena ada kendaraan mereka yang dirusak. Kita tunggu saja. Tidak hanya serikat buruh yang merasa tercoreng, tapi warga Bandung sangat komplain," jelasnya.
Untuk penyelidikan para pelaku, Truno memastikan proses pemeriksaan akan sesuai dengan ketentuan termasuk dalam menangani anak di bawah umur dan perempuan.