Hisab dan Rukyat Melihat Hilal, 2 Metode Menentukan Awal Puasa Ramadhan 2019 di Indonesia
Berikut penjelasan mengenai hisab dan rukyat melihat hilal, dua metode menentukan awal puasa Ramadhan dan Syawal 2019 di Indonesia.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Berikut penjelasan mengenai hisab dan rukyat melihat hilal, dua metode menentukan awal puasa Ramadhan dan Syawal 2019 di Indonesia.
Ramadhan menjadi bulan yang ditunggu oleh umat Islam.
Di Indonesia, warga biasa menunggu pengumuman resmi awal Ramadhan dari sidang itsbat yang digelar oleh pemerintah.
Pada sidang itsbat tersebut, pemerintah akan mengeluarkan jadwal resmi yang bisa menjadi acuan warga.
Ada dua metode penentuan awal Ramadhan 2019 ini, yaitu metode hisab dan metode rukyat (melihat hilal).
Dua metode tersebut masing-masing dipakai oleh Ormas Islam Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab.
Pemerintah yang diprakasai oleh Kementerian Agama menggabungkan keduanya.
Pertama menggunakan hisab, lalu melihat hilal, sebagai penentunya diputuskan dengan sidang itsbat.
Inilah pengertian hisab dan rukyat:
Hisab
Hisab artinya adalah perhitungan secara astronomi.
Dalam ilmu falak, hisab sering digunakan untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi.
Posisi matahari dalam Islam menjadi penentu perhitungan waktu sholat.
Sedangkan posisi bulan digunakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda periode bulan baru dalam kalender Hijriyah.