Makan Sahur atau Mandi Besar Dulu Saat Junub pada Malam Ramadhan? Begini Penjelasannya
Mendahulukan makan sahur atau mandi besar dalam keadaan junub pada malam puasa Ramadhan?
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM - Mendahulukan makan sahur atau mandi besar dalam keadaan junub pada malam puasa Ramadhan?
Ramadhan menjadi bulan penuh keberkahan bagi umat Islam.
Puasa menjadi ujian seorang muslim dalam menahan lapar, haus, dan nafsu sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Banyak sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Satu dari banyaknya sunnah yaitu melaksanakan sahur serta mengakhirkannya.
Hadits dari Anas bin Malik ra, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda.
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya: "Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan." (Muttafaqun ‘alaih)
Dalam menunaikan ibadah puasa, Islam juga membolehkan suami- istri bergaul setelah tiba waktu berbuka.
Itu merupakan keringanan yang Allah SWT berikan untuk umat Nabi Muhammad SAW.
Firman Allah dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 187.
"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu.
Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa." (QS. Al Baqarah: 187)
Suami-istri yang telah melakukan hubungan badan, maka mereka dalam keadaan junub dan mempunyai hadas besar.
Lalu apakah diperbolehkan orang dalam keadaan junub mendahulukan makan sahur?
Simak penjelasannya berikut:
Orang dalam keadaan junub boleh-boleh saja melakukan sahur.
Sebab, sahur tidak menjadi aktivitas yang dilarang bagi orang junub
Memang ada beberapa larangan yang tidak diperbolehkan bagi orang yang sedang junub.
Syekh Al Qadli Abu Syuja' menjelaskan dalam kitab Matan Al Ghayah wat Taqrib.
وَيَحْرُمُ عَلَى الْجُنُبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ اّلصَّلَاةُ وَقِرَاءَةُ الْقُرْآنِ وَمَسُّ الْمُصْحَفِ وَحَمْلُهُ وَالطَّوَافُ وَالُّلبْثُ فِي الْمَسْجِدِ
Artinya: "Haram bagi orang jubub lima hal: sholat, membaca Alquran, memegang dan membawa mushaf, thawaf, serta berdiam diri di masjid."
Akan tetapi, dianjurkan bagi orang junub untuk mandi besar terlebih dahulu.
Sebab orang dalam keadaan junub sedang dalam keadaan hadas besar.
Apalagi sahur menjadi sunnah dalam puasa yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Jadi alangkah lebih baik seorang muslim mendahulukan mandi junub, baru kemudian melakukan sahur.
Pendapat lain dari Syekh Ibnu Hajar Al Haitami dalam Kitab Minhaj Al Qawim.
(وَيُكْرَهُ لِلْجُنُبِ الْأَكْلُ وَالشُّرْبُ وَالنَّوْمُ وَالْجِمَاعُ قَبْلَ غُسْلِ الْفَرْجِ وَالْوُضُوْءِ) لِمَا صَحَّ مِنَ الْأَمْرِ بِهِ فِي الْجِمَاعِ وَلِلْاِتِّبَاعِ فِي الْبَقِيَّةِ إِلَّا الشُّرْبَ فَمَقِيْسٌ عَلَى الْأَكْلِ
Artinya: "Dimakruhkan bagi junub, makan, minum, tidur dan bersetubuh sebelum membasuh kemaluan dan berwudhu. Karena ada hadits shahih yang memerintahkan hal demikian dalam permasalahan bersetubuh, dan karena mengikuti sunah Nabi dalam persoalan lainnya, kecuali masalah minum, maka dianalogikan dengan makan."
Demikian penjelasan mana yang harus didahulukan oleh orang dalam keadaan junub, mandi besar atau sahur.
Semoga bermanfaat bagi Anda. (tribunjateng/fajar bahruddin achmad)
• Suami Istri Bersetubuh di Bulan Puasa Ramadhan Siang Hari, Inilah Hukum dan Sanksinya
• Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah
• Sudah Imsak Boleh Makan Sahur Atau Tidak? Simak Penjelasannya Saat Puasa Ramadhan Ini
• Mana Lebih Utama, Buka Puasa atau Sholat Maghrib Lebih Dulu Saat Ramadhan? Inilah Penjelasannya